28 C
Sidoarjo
Monday, March 3, 2025
spot_img

Disporapar Probolinggo Gandeng Disbudpar Jatim Gelar Pendampingan Desa Wisata

Kab. Probolinggo, Bhirawa.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) pendampingan desa wisata di Kabupaten Probolinggo, Selasa hingga Kamis (11-13/2) di Tiris Adventure Desa Segaran Kecamatan Tiris.

Acara ini diikuti 60 orang peserta yang terdiri dari unsur kelompok masyarakat, pengelola desa wisata dan OPD yang membidangi pariwisata serta stakeholder terkait di Kabupaten Probolinggo.

Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Provinsi Jawa Timur, Susiati menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengelola desa wisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal.

“Selain itu, percepatan pemberdayaan masyarakat pengelola desa wisata dengan mengembangkan kekuatan potensi SDM agar mampu mengembangkan pengelolaannya menjadi desa wisata yang maju dan mandiri serta memberikan gambaran dampak positif dari sektor kepariwisataan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat utamanya di desa wisata,” ungkapnya.

Lebih lanjut Susiati menerangkan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo.

Kabupaten Probolinggo memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dengan destinasi wisata seperti Gunung Bromo, Pantai Bentar, Binor Harmony, Pantai Grinting dan Bermi Eco Park.

“Peluang puluhan ribu pengunjung wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang mengunjungi Gunung Bromo sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Masyarakat juga dapat berperan untuk mengambil peluang kunjungan tersebut agar dapat mengunjungi desa wisata,” lanjutnya.

Berita Terkait :  Pj Gubernur Jatim Paparkan Nota Keuangan APBD 2025: Fokus Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur

Susiati mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi semua dan dapat membantu dalam mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Probolinggo.

“Saya berharap kita dapat bekerja sama untuk mengembangkan pariwisata di Jawa Timur dan membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia,” harapnya.

Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo Hari Kriswanto mengatakan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Penetapan Kawasan Desa Wisata di Kabupaten Probolinggo, Pemkab Probolinggo telah menetapkan sebanyak 28 desa sebagai desa wisata.

“Tentunya ke-28 desa ini memiliki kekhasan tersendiri, diantaranya wisata budaya, wisata agro dan ada pula wisata tirta. Kondisi geografis Kabupaten Probolinggo yang beragam, terdiri atas pegunungan, lautan dan daratan turut mendukung menciptakan pola khas pada desa wisata itu sendiri,” katanya.

Menurut Hari, desa wisata yang akan dilakukan pendampingan adalah desa wisata yang sudah ditetapkan sesuai Perbup Probolinggo. Desa yang menjadi peserta dinilai memiliki obyek wisata, minat serta semangat yang kuat untuk mengembangkan desa dari sektor wisata dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Setelah melalui proses kurasi, dipilihlah delapan desa meliputi Desa Wisata Adat Tengger dan Edelwes Seruni (Desa Ngadisari), Desa Wisata Andung Biru (Desa Andungbiru), Desa Wisata Bremi (Desa Bremi), Desa Wisata Guyangan (Desa Guyangan), Desa Wisata Gili Ketapang (Desa Gili Ketapang), Desa Wisata Ranusegaran (Desa Segaran), Desa Wisata Binor (Desa Binor) dan Desa Wisata Buk Dami (Desa Tigasan Wetan),” jelasnya.

Berita Terkait :  Disbudpar Jatim Gelar Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah 2024

Sementara itu, Hari menerangkan tujuan pendampingan desa wisata adalah agar desa wisata yang sudah berjalan ini dapat mengelelola desanya secara berkelanjutan dan mengembangkan diri secara optimal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi desa yang mandiri. Desa-desa ini yang nantinya akan menjadi panutan dalam pembinaan 100 desa wisata yang lain yang saat ini masih menjalani proses kurasi.

“Pendampingan oleh Provinsi Jawa Timur merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi desa untuk menambah wawasan dan kreativitas dalam menjalankan usaha wisata yang ada di masing-masing desa,” terangnya.

Lebih lanjut, Hari berharap agar desa wisata dapat mengikuti proses pendampingan ini dengan semangat dan tuntas selama 1 tahun ini, yaitu selama tahun 2025. Sehingga pada saatnya nanti dapat mengaplikasikan semua ilmu yang diperoleh untuk pengembangan dan peningkatan kualitas desa wisata masing-masing.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui OPD teknis terus berupaya agar desa wisata dapat meningkatkan kualitasnya. Beragam kegiatan telah dilaksanakan diantaranya kegiatan bimtek, sosialisasi maupun sertifikasi.

“Pengembangan dan peningkatan kualitas desa wisata tentunya juga membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak. OPD terkait dan camat agar memberikan perhatian dan support agar pengelolaan dan pengembangan desa wisata dapat lebih optimal,” tegasnya.

Hari berharap agar kolaborasi antara provinsi dan pemerintah daerah tetap berjalan dengan baik dan provinsi tetap memberikan perhatian dan kesempatan untuk menimba ilmu baik melalui kegiatan bimtek ataupun event-event yang lain.

Berita Terkait :  DPRD Jatim Siapkan Strategi Optimalisasi Aset dan BUMD untuk APBD 2025

Sedangkan Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi mengungkapkan desa wisata merupakan konsep pariwisata yang sangat menjanjikan dan masuk akal, terutama untuk pegembangan wilayah pedesaan. “Dengan menggabungkan kearifan lokal, keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat, desa wisata tidak sekedar memberikan pengalaman unik bagi wisatawan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi dan pelestarian budaya di tingkat lokal,” ungkapnya.

Menurut Heri, penetapan desa wisata merupakan salah satu langkah dalam pengembangan pariwisata. Untuk mendukung keberhasilan program SAE Wisata yaitu penetapan 100 Desa Wisata, aktivitas yang dilaksanakan antara lain inventarisasi dan kurasi desa wisata, verifikasi dan validasi desa wisata serta penyusunan Perbup untuk penetapan desa wisata.

“Diharapkan nantinya desa- desa di Kabupaten Probolinggo dapat mengembangkan desanya menjadi desa wisata berkelanjutan sehingga juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Heri menambahkan desa wisata tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat desa, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap diversifikasi destinasi, pariwisata berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya dan promosi pariwisata.

“Oleh karena itu, pengembangan desa wisata perlu terus didukung dan ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar,” pungkasnya. [fir.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru