27 C
Sidoarjo
Monday, December 22, 2025
spot_img

Disperpusip Jawa Timur Kenalkan Sejarah Lewat Program WARAS di Sekolah Rakyat

Foto bersama pada kegiatan sosialisasi program WARAS oleh Disperpusip Jawa Timur di Sekolah Rakyat Menegah Atas Unesa. Rendy Agung Prakoso/bhirawa.

Surabaya, Bhirawa
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jawa Timur melalui bidang Bidang Penyelamatan dan Pemanfaatan Arsip Statis (PPAS) menggelar sosialisasi program Wisata Arsip untuk Anak Sekolah (WARAS) di Sekolah Rakyat Menegah Atas yang berada di lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

WARAS merupakan program edukasi inovatif yang mengajak siswa berkunjung ke tempat penyimpanan arsip, museum, dan galeri bersejarah, bertujuan untuk belajar sejarah, budaya, dan pentingnya arsip secara langsung, sehingga meningkatkan literasi kearsipan dan rasa nasionalisme dengan cara yang interaktif, seru, dan menyenangkan, bukan sekadar belajar di kelas. Jumat, (19/12/2025)

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si., menegaskan bahwa program WARAS merupakan bagian dari upaya Disperpusip memperluas akses literasi dan pembelajaran sejarah yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Program WARAS kami rancang sebagai sarana pembelajaran kontekstual supaya pelajar dapat memahami sejarah secara utuh, tidak hanya dari teks, tetapi juga dari arsip, museum, dan situs Sejarah, kami ingin literasi sejarah dapat diakses oleh semua anak, termasuk mereka yang berada di Sekolah Rakyat,” tegasnya.

Tiat berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program literasi berbasis pengalaman langsung sebagai pendukung pembelajaran di sekolah.

Berita Terkait :  Peringati Hari Santri Bersama Warga Sawojajar, Calon Wali Kota Malang Abah Anton Doakan Pilkada Damai

Plt. Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemanfaatan Arsip Statis, Siti Rokayah, S.Sos., mengukapkan untuk mengenalkan sumber-sumber primer sejarah kepada pelajar, khususnya siswa Sekolah Rakyat yang selama ini belum banyak tersentuh program literasi sejarah dari pemerintah.

“Ini merupakan pertama kalinya kami melakukan sosialisasi WARAS di Sekolah Rakyat, tujuan supaya anak-anak tidak hanya belajar sejarah melalui buku atau pelajaran di kelas, tapi mendapatkan pengalaman langsung dengan mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah,” jelasnya.

Lanjut Siti mengatakan melalui program WARAS peserta diajak mengunjungi sejumlah destinasi sejarah dan edukasi di Kota Surabaya, seperti Museum Tugu Pahlawan, Museum Surabaya di Gedung Siola, Museum Kesehatan, Monumen Penerbangan, serta Museum Mpu Tantular. Penentuan rute disesuaikan dengan lokasi sekolah peserta, baik yang berada di wilayah utara Surabaya maupun yang mendekati wilayah selatan dan Sidoarjo.

“Selain wisata, kegiatan ini juga bersifat edukatif, anak-anak bisa mengenal lebih dekat tokoh-tokoh dan pelaku sejarah, khususnya yang ada di Jawa Timur dan Surabaya,” ucap Siti.

Siti menjelaskan bahwa program WARAS merupakan kegiatan rutin yang telah berjalan setiap tahun, menggelar kegiatan ini sekitar dua kali dalam sebulan.

“Sekolah-sekolah yang ingin berpartisipasi dapat mengajukan surat permohonan, kemudian waktu pelaksanaan disepakati bersama,” tuturnya.

Ke depan, tambah Siti, program juga terbuka bagi sekolah-sekolah dari luar Surabaya, meski untuk sekolah luar kota, peserta diharapkan datang secara mandiri ke kantor Disperpusip sebelum mengikuti tur WARAS di dalam Kota Surabaya.

Berita Terkait :  Gebrakan Jih Lilur, Memulai Budi Daya Udang Barong di Indonesia dan Vietnam

“Kalau dari luar kota seperti Sidoarjo, Kediri, atau Pasuruan, kita sepakati sejak awal bahwa mereka datang dan pulang sendiri, sementara sekolah di dalam kota, kami fasilitasi dengan bus WARAS untuk berkeliling Surabaya,” imbuhnya.

Siti berharap literasi sejarah di kalangan pelajar semakin meningkat sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah dan budaya lokal. (adv.ren)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru