Situbondo, Bhirawa.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) melalui Sub Substansi Penanganan Bencana Sosial dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di bawah Bidang Penanganan Bencana, memberikan fasilitas pemulangan 17 Orang Telantar (OT) Anak Buah Kapal (ABK) kiriman dari Dinas Sosial Kabupaten Situbondo.
17 ABK tersebut mengaku berasal dari Jawa barat dan DKI Jakarta. Mereka diduga menjadi korban eksploitasi kerja di KM Arif Wijaya Sejati. Subur Muryana selaku ketua rombongan, menjelaskan jika dirinya dan 16 kawannya tidak mendapatkan upah yang dijanjikan oleh pihak KM.
“Kami dijanjikan untuk bisa mendapatkan gaji sebulan sekali. Namun sejak 23 Juni kita bekerja hingga 19 Agustus hanya diberikan gaji 500 ribu saja,” ungkap Subur saat di Asesmen oleh Petugas Pemulangan Orang Telantar Dinsos Jatim.
Sebelumnya Subur dan 16 rekannya, pada 23 Juni 2024 ikut KM Arif Wijaya Sejati berlayar dari Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah untuk bekerja mencari Ikan, tanpa adanya perjanjian kerja di laut dengan tujuan Perairan Selat madura.
Kemudian pada 20 Agustus 2024, rombongan tersebut hendak pulang ke kampung halaman dan pada saat itu KM Arif Wijaya Sejati sedang sandar Pelabuhan Talango Air Kecamatan Raas Kabupaten Sumenep. Dan sepakat ingin turun dari kapal dikarenakan ada faktor ketidakcocokan dengan ABK yang Lama dan juga masalah pemberian upah kerja yang tidak sesuai.
“Sepakat kami turun dan meninggalkan kapal, tiga bulan bekerja rasanya kami seperti orang yang nggak berguna mesti di salah-salahin sama bos. Kadang ya sama ABK yang lain,” tutur Asep yang nantinya akan pulang ke Kabupaten Bogor.
Selanjutnya, tanggal 23 Agustus 2024 sekitar pukul 14.00 WIB dari Pelabuhan Raas Madura. Mereka berangkat menuju Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo menggunakan KMP Wicitra Dharma 1 dan tiba di Pelabuhan Jangkar lalu diterima oleh pihak berwajib dan diterima oleh Dinas Sosial Kabupaten Situbondo.
Kepala Bidang Bencana Dinsos Jatim, Sukardi M.H, M.Si membenarkan adanya laporan yang diterima dari Dinsos Kabupaten Situbondo, “Benar, Sabtu siang kami menerima laporan bahwasanya ada 17 orang telantar yang akan menyinggahi Dinsos Jatim dan melanjutkan pemulangan ke daerah masing-masing.” katanya saat dikonfirmasi.
Namun sempat terjadi kendala, ketika rombongan ini tidak segera datang ke Dinsos Jatim. Di Minggu pagi, Tim Penanganan Orang Telantar Dinsos Jatim langsung menyambangi Terminal Bungurasih, Surabaya. Sebab 17 orang yang seharusnya sudah tiba di Surabaya belum sampai juga ke Kantor Dinsos Jatim yang terletak di Jalan Gayung Kebonsari 56 b, Surabaya.
“Seharusnya rombongan tiba di kantor kami jam sepuluh malam. Tim keamanan yang sebelumnya kami breafing sudah siap siaga menunggu mereka. Namun hingga Minggu pagi belum juga sampai, akhirnya kami yang mengirim Tim ke Terminal. Untuk mencari dan menjemput rombongan,” tutur Ketua Tim Sub Substansi Penanganan Bencana Sosial dan LDP Dinsos Jatim, Liawati Suntiana SPd MSos.
Setelah tiba di Kantor Dinsos Jatim 17 ABK ini menerima Fasilitas Pemulangan Orang Telantar. Mereka melanjutkan perjalanan estafet di dua tujuan, 13 orang melanjutkan ke Dinsos Provinsi Jawa Tengah sisanya 4 orang ke Dinsos DIY. Dikarenakan fasilitasi pemulangan Orang Telantar Dinsos Jatim hanya bisa memulangkan sesuai alamat domisili yang ada di kartu identitas
“Alhamdulillah, akhirnya kami pulang. Saya senang, sudah rindu keluarga. Terimakasih Dinsos Jatim atas pelayanan dan fasilitasnya, semoga Allah SWT membalas kebaikan Tim yang bertugas,” ucap Cecep Supriadi ketika berpamitan.[rac,awi.ca]