Pemprov Jatim Berikan Santunan Uang Duka Korban Meninggal
Pemprov, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial gerak cepat melakukan penanganan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Malang. Salah satunya menyerahkan santunan uang duka sebesar 10 juta sebagai bentuk perhatian dan belasungkawa dari Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Santunan uang duka ini, diserahkan Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani bersama Kabid PB Dinsos Jatim, Sukardi didampingi Tagana dan KSB setempat saat meluangkan waktu untuk mengunjungi keluarga korban meninggal dunia atas nama Alif Syaifuddin (24) di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan.
“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan para pengungsi yang terdampak bencana. Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan seluruh kebutuhan warga terpenuhi,” ujar Novi, Jumat (29/11/2024).
Selain itu, Kadinsos Jatim, Restu Novi Widiani, didampingi oleh Kepala Bidang Penanganan Bencana, Sukardi, melakukan kunjungan langsung ke lokasi bencana banjir di Kampung Raas, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Dalam kunjungannya, Novi menyampaikan bahwa sejumlah warga terdampak di evakuasi ke titik pengungsian sementara, yakni di Musholla Nurul Falah. “Jumlah pengungsi yang terdata sebanyak 62 jiwa, terdiri dari 30 anak-anak dan sisanya dewasa laki-laki dan perempuan,” ungkapnya.
Selain itu memberikan santunan uang duka, Dinsos Jatim juga telah memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi, seperti perlengkapan bayi, perempuan, lansia, serta matras. Penanganan permakanan pengungsi saat ini dikoordinasikan oleh warga sekitar, yakni komunitas Banteng Asri.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam situasi bencana, guna memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan.
Sehari sebelumnya, Kamis (28/11/2024), hujan deras yang mengguyur kawasan Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang sejak pagi hingga sore hari dan menyebabkan terjadinya tanah longsor. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.05 WIB, mengakibatkan satu rumah warga rusak berat akibat tertimpa material longsor.
Dalam kesempatan ini Koordinator Tagana Kabupaten Malang, Fathur Roji menyampaikan bahwa longsor terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. “Korban merasakan seperti adanya getaran tanah, seperti lindu atau gempa, sebelum akhirnya dinding rumah jebol akibat tekanan tanah yang bergerak,” jelasnya.
Setelah kejadian, masyarakat bersama tim Tagana Gedangan Korwil Selatan, Kampung Siaga Bencana (KSB) Tumpak Gajah, serta perangkat desa setempat bergerak cepat melakukan evakuasi barang-barang yang masih dapat diselamatkan dan membersihkan puing-puing material longsor. Hingga hari ini, tim relawan masih berada di lokasi untuk melanjutkan proses penanganan dan asesmen dampak bencana.
Kebutuhan mendesak korban saat ini berupa bantuan sosial logistik dan material untuk mendukung pemulihan pascabencana. Aparat desa dan relawan terus berkoordinasi guna memastikan validasi data kerusakan dan kebutuhan korban.
Personel yang Terlibat Penanganan bencana ini melibatkan berbagai pihak seperti Perangkat Desa Sindurejo, Tim Tagana Kabupaten Malang Korwil Selatan, Masyarakat setempat dan sukarelawan, Muspika Kecamatan Gedangan, serta Kampung Siaga Bencana (KSB) Tumpak Gajah
Fathur Roji menambahkan bahwa, tim akan terus berada di lokasi hingga proses penanganan selesai. “Kawan-kawan Tagana Korwil Selatan dan KSB masih membantu asesmen dan kegiatan bakti sosial,” tandasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah rawan seperti Kecamatan Gedangan. “Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban korban dan mempercepat pemulihan situasi di lokasi terdampak,” pungkasnya. [rac]