Kota Blitar, Bhirawa
Banyaknya kasus keracunan makanan akhir-akhir ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mengimbau masyarakat untuk lebih waspada pada makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr. Dharma Setiawan mengatakan saat ini marak terjadinya kasus keracunan akibat dari makanan dan minuman yang dikonsumi meskipun di Kota Blitar belum ada kasus tahun ini. Sehingga pihaknya tetap meminta masyarakat lebih teliti lagi seblum mengkonsumsi.
“Sebelum dikonsumsi kami himbau lebih teliti, seperti jangka waktu kadaluarsanya, penyajiannya, dalam kondisi yang tertutup atau tidak, dihinggapi lalat ataupun berdebu dan sebagainya,” kata dr. Dharma Setiawan.
Lanjut dr. Dharma Setiawan, beberapa kasus keracunan massal biasanya karena penggunaan zat yang berbahaya, dan bila terjadi potensi keracunanan masyarakat juga dihimbau untuk segera hubungi Dinas Kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan mitigasi.
“Biasanya awal terjadi keracunan, seperti mual setelah dikonsumsi, untuk itu segera hubungi Dinas Kesehatan atau pelayanan Kesehatan terdekat. Dan makanan sisa juga jangan dibuang untuk diteliti sebagai bukti,” ujarnya.
Bahkan dikatakan dr. Dharma Setiawan, pihaknya juga telah menyiapkan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) bagi pengusaha bidang makanan dan minuman untuk melakukan pengecekan atau pengujian.
“Kami siapkan Labkesmas, bisa melakukan pengujian mulai dari bahan baku, proses memasak, hingga penyajian. Juga akan didampingi dan dibimbing yang nantinya akan mendapat sertifikat kelayakan bagi masyarakat,” jelasnya.
Tambah dr. Dharma Setiawan, melalui Tim Koordinasi Pengawasan Pembinaan Makanan dan Obat (TKP2MO) juga secara inten bersama stakeholder melakukan pembinaan, pengawasan pada makanan minuman dan obat-obatan yang beredar di masyarakat Kota Blitar, dimana pihaknya juga berkoordinasi dengan BPOM Kediri.
“Ini dilakukan untuk semua kalangan, mulai swalayan sampai pasar tradisional baik makanan siap saji dan makanan produk kemasan juga dipantau dan pengecekan langsung dilapangan untuk mencegah makanan dan obat tak layak edar,” imbuhnya. [htn.wwn]