Dindik Jatim, Bhirawa
Komitmen Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur dalam mendorong transformasi digital pendidikan kembali berbuah manis. Pada ajang Anugerah Data dan Teknologi Pendidikan 2025 yang digelar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (15/12) malam lalu, Jawa Timur sukses memborong dua penghargaan bergengsi sekaligus.
Dua apresiasi tersebut masing-masing adalah Anugerah Provinsi Terbaik Kategori Kepala Dinas Pendidikan serta Anugerah Guru Pejuang Digital Provinsi Jawa Timur melalui program pengimbasan dan optimalisasi pemanfaatan Rumah Pendidikan. Capaian ini menjadi penegas keberhasilan Jawa Timur dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran secara berkelanjutan.
Transformasi digital yang dijalankan Dindik Jawa Timur dinilai konsisten dan berdampak nyata. Melalui berbagai program sosialisasi, pengimbasan, hingga pendampingan, pemanfaatan Rumah Pendidikan terus diperluas ke satuan-satuan pendidikan.
Terkait capaian ini, Gubernur Khofifah menyebut raihan penghargaan yang diberikan Kemendikdasmen ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital pendidikan di Jawa Timur berjalan pada jalur yang tepat. Ia menilai, kolaborasi antara pemerintah daerah, guru, dan komunitas pendidikan mampu menghadirkan ekosistem pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Penghargaan ini bukan sekadar prestasi, tetapi juga refleksi dari kerja bersama seluruh insan pendidikan di Jawa Timur. Digitalisasi pembelajaran harus tetap berpijak pada peningkatan kualitas dan pemerataan layanan pendidikan,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan tersebut terletak pada optimalisasi pemanfaatan Rumah Pendidikan, platform digital yang digagas Kemendikdasmen dan kini terus disebarluaskan di Jawa Timur. Platform yang memiliki delapan ruang utama ini dinilai mampu memperkuat proses belajar mengajar, khususnya melalui Ruang Murid yang menyediakan konten interaktif dan inspiratif bagi guru dan peserta didik.
“Peran Guru Pejuang Digital di Jawa Timur sangat strategis. Melalui Duta Teknologi, Komunitas Belajar.id, dan Komunitas Bergema, praktik-praktik baik terus dibagikan agar transformasi digital benar-benar dirasakan hingga ke ruang kelas,”tutur Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai menuturkan Penghargaan yang diterima provinsi Jawa Timur tidak lepas dari konsistensinya dalam melakukan sosialisasi dan pengimbasan pemanfaatan Rumah Pendidikan, baik melalui kegiatan daring maupun luring.
Pada November 2025 lalu, sebut Aries, melalui UPT TIKP, pihaknya menggelar webinar lima seri yang mengupas tuntas pemanfaatan Ruang Murid. Selain itu, forum sinergi dan focus group discussion (FGD) juga dilaksanakan dengan melibatkan sekitar 100 guru untuk memperdalam praktik pembelajaran berbasis digital.
“Bu Gubernur berkomitmen untuk mendorong percepatan transformasi digital dilingkungan pendidikan. Kami juga secara masif melakukan pelatihan-pelatihan kepada guru baik melalui platform dari Kementerian maupun dari webinar series yang kita gelar. Karena kita harapkan para siswa kita mampu menguasai dan terampil dalam berteknologi secara tepat,”jelas Aries, Minggu (21/12).
Dalam kesempatan tersebut, Kadindik juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus memperkuat sinergi dengan seluruh Guru Pejuang Digital, khususnya dalam optimalisasi pemanfaatan Papan Interaktif Digital (PID). Menurutnya, pemanfaatan konten Rumah Pendidikan akan terus didorong guna memperkaya bahan ajar serta menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif dan bermakna.
Sebagai informasi, platform Rumah Pendidikan memiliki delapan ruang utama yang dirancang untuk mendukung kemajuan pendidikan, salah satunya Ruang Murid yang menyajikan konten pembelajaran interaktif dan inspiratif bagi guru dan peserta didik.
Tak hanya Jawa Timur, sejumlah provinsi lain seperti Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara juga meraih penghargaan pada kategori serupa. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperoleh Anugerah Dampak Kolaborasi Pembelajaran pada kategori berbeda. [ina.wwn]


