Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Pemprov, Bhirawa
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai digulirkan pemerintah pusat hari Senin (6/1) kemarin. Di Jawa Timur delapan daerah yang menjadi lokasi awal pelaksanaan program ini adalah Sidoarjo, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Madiun, Magetan, Bojonegoro, dan Malang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak sekolah.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa program ini merupakan hasil koordinasi antara Pemprov Jawa Timur dan Badan Gizi Nasional. Namun, ia juga mengakui bahwa implementasi teknis di lapangan masih dalam tahap persiapan.
“Kami dari provinsi masih menunggu informasi lebih lanjut untuk detail pelaksanaannya, termasuk di mana kami dapat ikut terlibat secara langsung. Saat ini program masih terbatas karena baru dimulai,” katanya saat ditemui Bhirawa usai rapat Paripurna, Senin (6/1).
Selain mendukung pelaksanaan program MBG dari pusat, Pemprov Jawa Timur juga mengambil langkah inisiatif untuk memperkuat dampak program tersebut.
Adhy menyebutkan bahwa pemerintah provinsi bekerja sama dengan Pramuka akan mengadakan kegiatan memasak gratis untuk 10 ribu orang di hari Rabu. Makanan yang telah disiapkan akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di berbagai daerah.
“Kegiatan memasak gratis ini merupakan upaya kami untuk melibatkan berbagai pihak dan memastikan anak-anak di sekolah mendapatkan makanan bergizi secara rutin,” ujarnya.
Adhy juga menyinggung soal pendanaan program MBG. Untuk tahap awal, seluruh anggaran berasal dari pemerintah pusat. Namun, Pemprov Jawa Timur telah diminta untuk mempersiapkan sharing anggaran untuk mendukung keberlanjutan program.
“Kami diminta bersiap-siap untuk sharing anggaran, tetapi sampai sekarang belum ada panduan spesifik mengenai alokasinya. Saat ini, kami telah mencadangkan anggaran fleksibel untuk keperluan tersebut, sambil menunggu arahan lebih lanjut,” jelasnya.
Program MBG diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat di Jawa Timur. Dengan dimulainya kick-off di delapan daerah, program ini diharapkan akan menjangkau lebih banyak wilayah di masa mendatang, seiring dengan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan dan pendanaannya.
“Kami optimis program ini akan membawa dampak positif, terutama dalam mengatasi masalah gizi buruk di Jawa Timur. Dengan dukungan pemerintah pusat dan inisiatif lokal, kami berharap kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” pungkas Adhy.
Sementara Dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (5/1), Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai mengatakan program MBG nantinya akan dijalankan secara bertahap.
“Jadi (Program MBG) belum semua daerah, ini bertahap,” kata Aries.
Di jenjang SMA/SMK , lanjut Aries , pihaknya masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan program MBG dari pemerintah pusat. Karenanya ia belum bisa menyampaikan teknis Program MBG secara detail.
“Kami masih menunggu petunjuk teknisnya,” tambah dia.
Kendati begitu, Aries meyakini program MBG akan disambut baik oleh masyarakat luas karena akan berdampak terhadap perkembangan gizi siswa. Di samping itu, melalui program ini juga membantu ekonomi masyarakat dimana yang anaknya masih bersekolah yang tidak semuanya mempunyai ekonomi berkecukupan.
“Agar ini berjalan dengan baik maka tentu perlu kolaborasi dan dukungan bersama antara Pemerintah Pusat, daerah dan masyarajat. Mudah-mudahan ini bisa segera kita laksanakan saat juknis dan mekanismenya sudah turun,” pungkas Aries.
MBG di Sidoarjo
Sidoarjo, salah satu titik awal pendistribusian program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/1) kemarin telah menyalurkan kepada siswa di berbagai macam jenis jenjang sekolah. Mulai dari TK hingga SMA/SMK.
Dari data di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sidoarjo, ada sebanyak 2.772 makanan bergizi gratis ini telah didistribusikan ke sekolah-sekolah. Di Kabupaten Sidoarjo, titik program makan bergizi gratis dilaksanakan di Kecamatan Candi.
Pada gelombang pertama, yakni pukul 08.30 WIB, ada enam sekolah berbagai jenis jenjang yang telah mendapat distribusi paket makan bergizi gratis ini.
Antara lain, SDN Larangan sebanyak 399 paket, SMPN 1 Candi: 1.047 paket, TK Kartika 22 paket, MA Al Muawa 77 paket, TK Darma Wanita 30 paket, dan TK Madina 14 paket.
Kemudian, pada gelombang kedua, distribusi makanan bergizi gratis ini dilakukan pada pukul 09.30 WIB. Sekolah yang mendapatkan makan bergizi gratis ada di dua sekolah. Yakni, SMK Dian dengan sebanyak 37 paket dan SMA Muhammadiyah sebanyak 1.146 paket.
“Secara keseluruhan untuk Kabupaten Sidoarjo, total 2.772 siswa menerima manfaat dari program ini. Program ini akan terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak siswa,” jelas
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sidoarjo, Faridah Farah Zakiyah.
Dapur dari SPPG, kata Faridah, berada di Ex. Asrama Kompi Senapan B Yonif 516 Larangan, Candi, Sidoarjo.
Pembagian MBG di SDN Larangan, Candi, dibagikan saat jam istirahat pukul 09.00 WIB. Para siswa mulai kelas 1 sampai kelas 6 menyantap makanan bergizi gratis ini bersama-sama di dalam kelas.
Plh Kepala SDN Larangan, Candi, Samsuarni Puji Rahayu, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah, semoga para siswa kelak bisa menjadi generasi yang sehat.
Di SMA Muhamadiyah 2 Sidoarjo, MBG ini dibagikan kepada 1.150 siswa. Tepat setelah sholat Dzhuhur. M. Zainul Arifin, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2 Sidoarjo, mengatakan menu makan siang gratis yang dibagikan Pemerintah ini sudah mencukupi kebutuhan gizi siswa.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Lhaksmie Herawati, mendukung terselenggaranya makan bergizi gratis ini. Namun meski demikian, pihaknya akan tetap menjalankan tugas kesehatan untuk tetap melakukan pemeriksaan sampel makanan, sarana prasarana yang digunakan untuk pelayanan program itu.
“Untuk memastikan bahwa produk aman dikonsumsi oleh anak-anak,” komentarnya.
Sebagaimana diketahui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai hari ini di 26 Provinsi di seluruh Indonesia. Program ini merupakan janji 100 hari Presiden Prabowo pada hari ke 78 pemerintahannya. [geh.ina.kus]