28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dihadiri Ribuan Warga dan Jamaah Salawat Bhenning Sukorejo Situbondo

Situbondo, Bhirawa
Masih dalam rangka rangkaian memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke 80, Pemerintah Kabupaten Situbondo menggelar dzikir dan doa bersama dengan Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjhe Situbondo, Senin malam (18/8).

Dzikir dan doa bersama yang mengambil Tema ‘Shalawat Kebangsaan’ berlangsung di Alun-Alun Situbondo dan dihadiri Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, KH Ach Fadhail Rektor UNIB, Dr. KH Kholil, ?KH Abdul Quddus, ?KH Samsuddin Rusdi dan Habib Abdullah Al Jufri.

Selanjutnya, KH Al Mai Sufyan, Habib Husein Abu Bakar, KH Mas Mahfud Arifin, KH Ali Yafie Mughni, Bupati Situbondo, Ketua DPRD Situbondo, Kapolres Situbondo, Komandan Kodim 0823, Kepala Kejaksaan Negeri Situbondo, Ketua Pengadilan Negeri Situbondo ikut serta menghadiri acara religius tersebut.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan, tausiah yang disampaikan K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy, banyak mengandung pesan-pesan pejuang kemerdekaan yang telah disampaikan KHR Asad Syamsul Arifin.

”Para kusuma bangsa telah memberikan atau menghantarkan kemerdekaan Negara Indonesia untuk kita semua. Maka, dalam mengisi kemerdekaan ini jangan sampai salah langkah,” jelas Mas Rio.

Mas Rio menjelaskan, Kyai Azaim juga membacakan Teks Pancasila. Dari sila pertama hingga sila ke lima saling berkaitan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itu finishing nya. Dan Kabupaten Situbondo bukti sejarah penerimaan tunggal Azas Pancasila.

Berita Terkait :  Terus Menyabet Prestasi, Spansengres Semakin Disegani

Penerimaan asas tunggal Pancasila di Situbondo, kata Mas Rio, merujuk pada keputusan Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar NU ke 27 tahun 1984 yang dilaksanakan di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo.

”Keputusan ini diambil setelah melalui proses pembahasan dan pertimbangan yang cukup panjang, terkait hubungan antara Islam dan Pancasila,” pungkas Mas Rio.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam Tausiah menerangkan, Salawat Kebangsaan ini untuk meneladani perjuangan pahlawan nasional KHR As’ad Syamsul Arifin dan pahlawan nasional lainnya.

”Kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur harus di syukuri. Pada resolusi jihad, dawuh dari KH Hasyim Asy’ari kepada Santri-nya KHR As’ad Syamsul Arifin menerangkan bahwa perjuangan tanpa niat yang baik tentu akan sia-sia. Maka penting dalam melakukan sesuatu dengan niat yang baik,” jelas KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.

Dihadapan puluhan ribu Jama’ah Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjhe Situbondo, K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy dalam tausiahnya menerangkan dedikasi para pahlawan Indonesia yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan ini dengan tulus hati mengabdikan jiwa dan raganya untuk negeri ini. [awi.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru