Pasuruan, Bhirawa
Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 melanjutkan sambang di Pasar Purwosari Kabupaten Pasuruan, Sabtu (16/11/2034).
Pasar Purwosari ini menjadi titik pasar ke 37 yang dikunjungi Khofifah selama Pilgub Jatim 2024 dalam rangka menyerap aspirasi dan rekomendasi dari pelaku penggerak ekonomi utama di Jawa Timur.
Dalam kunjungannya di sini, Khofifah disambut antusiasme dari pedagang dan warga masyarakat di Pasar Purwosari. Mereka memberikan dukungan dan juga doa serta harapan untuk kelancaran Khofifah agar menjadi Gubernur Jawa Timur periode ke dua.
Tidak hanya itu, pertemuan dengan Khofifah juga dimanfaatkan oleh pedagang untuk curhat. Mereka menyampaikan keluhan kondisi pasar tradisional yang semakin sepi pembeli.
“Kalau kita mendengarkan rata-rata keluhan penjual di sini adalah sering sepi pembeli. Maka menurut saya literasi digital adalah solusi yang sangat urgen. Supaya mereka punya platform digital yang memungkinkan mereka untuk berjualan secara online,” kata Khofifah.
Dengan adanya platform online, mereka bisa saja fisiknya berjualan di pasar, namun dengan adanya platform toko online mereka bisa membawa produk mereka ke pasar yang lebih luas. Pembeli mereka tidak hanya akan melayani yang datang ke pasar saja, tapi juga warga masyarakat yang mulai bergeser kegemarannya belanja dari rumah.
“Nah kalau dilihat di Jatim ini banyak sekali pasar, yang keluhannya sama soal sepinya pembeli. Kalau hanya mengandalkan pemerintah saja tidak nutut. Pemerintah tentu memiliki keterbasan untuk memberikan layanan kebutuhan literasi digital yang begitu besar,” ujarnya.
Oleh sebab itu ia mencanangkan ke depan ada sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat dengan perguruan tinggi dan private sector dalam melakukan pelatihan dan pendampingan bagi pedagang pasar tradisional.
“Seperti di Pasuruan ini banyak perusahaan, bagaimana jika ke depan kita minta private sector untuk menjadi bapak asuh atau ibu asuh. Untuk bisa berikan mentoring bagi pedagang pasar tradisional yang ada,” tegasnya.
Pemetaan bersama harus dilakukan bersama pihak strategis yang lain. Tak hanya sektor privat tapi juga pemerintah dan perguruan tinggi. Pelatihan dan pendampingan harus dilakukan sampai mereka bisa menjalankan usahanya secara online dengan lancar.
“Ini adalah upaya kita untuk menjaga dan melindungi geliat ekonomi mulai dari yang paling kecil agar tetap bisa memberi kesejahteraan bagi warga masyarakat Jawa Timur,” pungkas Khofifah.[tam]