Jakarta, Bhirawa.
Dewasa ini, dari 8 juta pengangguran, jumlah terbanyak adalah pengangguran terdidik, para melenial. Ledakan pertumbuhan generasi muda, saat ini, sudah melebihi pertumbuhan kalangan senior.
“Ledakan pertumbuhan generasi muda atau bonus demografi ini, apa yang akan terjadi kalau kemudian ekonomi kita tertekan. Kita tidak bisa melalukn langkah luar biasa menangani penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar maupun mata uang asing, lainnya,” ungkap Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam sosialisasi 4 Pilar MPR RI dengan SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Rabu (19/6/24).
Bambang Soesatyo meng khawatirkan makin membengkak nya hutang hutang swasta maupun pemerintah. Juga harga harga kebutuhan hidup yang makin mahal. Maka yng pertama terancam adalah perusahaan perusahaan industri, bahkan ada yng sudah merumah kan karyawannya 400.000 orang. Artinya, ini suatu ancaman bagi harapan menuju Indonesia emas 2045.
“Kita harus belajar dari kesuksesan Korea Selatan dan Jepang yng telah berhasil memanfaatkan bonus.demografi nya. Siapa orang yng tidak menangis menonton film film Korsel. Siapa yng tidak jingkrak menonton pentas penyanyi Korsel. Mimpi punya muka seperti orang orang Korsel, semua hal.itu dilakukan oleh anak anak muda disana,” ungkap Bambang Soesatyo
Dikatakan, tantangan pertama adalah bagaimana kita menggali sumber daya alam yng kita miliki, untuk sepenuhnya meningkatkan perekonomian kita. Artinya kita harus menggenjot ekport dan mengurangi import. Sayang nya banyak pengusaha Indonesia yng ambil gampang nya saja, import, dapat untung dengan mudah, tanpa repot. Selsin bidang ekonomi, tantangan lain bangsa kita adalah terorisme dan intoleran juga radikalisme dari ideologi lain atau transnasional juga ancaman narkoba. (ira.hel)