Kab Malang, Bhirawa
Bupati Malang HM Sanusi, tetap berangkat mengikuti retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah (Jateng), yang digelar pada 22-28 Februari 2025, walaupun ada perintah larangan dari Ketua Umum (Ketum) PDIP agar tidak mengikuti acara tersebut.
“Setelah Calon Pasangan (Paslon) Kepala Daeran, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Wali Kota/Wakil Wali Kota dilantik, maka mereka sudah menjadi milik rakyat,” kata Juru Bicara Tim Pememenangan Sanusi-Lathifah (Salaf) di Pilkada Kabupaten Malang 2024 Ahmad Kuasaeri, Minggu (23/2), kepada wartawan.
Namun, perintah Ketum PDIP tersebut tidak semua kader mentaati untuk tidak ikut pembengkalan. Sehingga ada kader yang tetap mengikuti retret di Akmil Magelang, termasuk Bupati Malang HM Sanusi. Tapi keikutsertaan Bupati Malang itu tidak bisa diartikan membangkang keinginan partai, namun untuk menghormati pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, Kepala Daerah harus loyal kepada negara, karena untuk menjalankan roda pemerintahan, terutama pada penerimaan anggaran yang menentukan Pemerintah Pusat, dan bukan dari partai yang mengusungnya.
Sehingga apa yang sudah dijalankan Bupati Malang HM Sanusi untuk mengikuti retret di Akmil Magelang sudah benar. Tentunya hal itu, tidak bisa diartikan membangkang keinginan partai, karena Kepala Daerah menjalankan amanat rakyat. Dan para Kepala Daerah yang dari kader PDIP pasti loyak kepada partai dan Ketum PDIP.
Sedangkan, kata Kusaeri, program retret pemerintah untuk Kepala Daerah di Akmil Magelang sudah direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak lama, jauh sebelum terbit surat Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri.
“Program retret yang digelar di Akmil Magelang bukan merupakan agenda kepartaian, melainkan program kenegaraan yang bertujuan menyamakan visi dan strategi pemerintahan di tingkat daerah. Sehingga hal itu menjadi penting, agar sama-sama satu visi dalam membangun Bangsa Indonesia ini,” tegasnya.
Ditegaskan, dalam proses kontestasi pemilihan Bupati Malang pada Pilkada Serentak 2024, berbeda dengan daerah lainnya. Sebab, pasangan Bupati Malang HM Sanusi -Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib bukan hanya diusung PDIP saja, namun juga diusung 11 partai politik (parpol). Seperti Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), NasDem, PAN, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang, Partai Ummat, dan Partai Perindo. Namun saat itu, Sanusi maju di Pilkada Kabupaten Malang 2024 periode kedua mendapatkan rekomendasi dari PDIP, sama seperti di periode pertama.
Rekomendasi PDIP kepada Sanusi, tutur Kusaeri, hal ini untuk mengikuti Pilkada Kabupaten Malang, meski PDIP bisa berangkat sendiri dalam Pilkada tersebut. Namun, tetap melakukan koalisi dengan parpol-parpol lainnya.
“Jadi, Bupati Malang HM Sanusi tetap mengikuti retret di Akmil Magelang, bukan berarti melawan Ketum PDIP, tapi mengedepankan kepentingan bangsa. Tentunya, yang bertujuan untuk menyamakan visi dan strategi pemerintahan di tingkat daerah,” pungkasnya. [cyn.fen]