28 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Daun Emas Hijau Rp. 85.000/Kg, H. Hafidurahman: Petani Jaga Kualitas Tembakau

Pamekasan, Bhirawa
Petikan daun emas hijau (Tembakau, Red) pada musim Tahun 2024, membawa angin segar bagi Petani di hampir Tiga wilayah Madura, Jawa Timur. Pasalnya, nilai daun emas sudah berbentuk rajangan mencapai harga Rp. 85.000 perkilogram.

Pantauan Harian Bhirawa di lapangan, merangkak naik harga daun emas hujau selain kemampuan petani mengolah dan memelihara tanamannya. Dan karena dukung kondisi cuaca yang bagus, terlebih lagi kebutuhan permintaan produk tembakau rajang oleh pabrikan.

Memang, harga Tembakau Rajang di setiap gudang pembelian bervariasi. Yakni kisaran antara Rp 85.000 perkilo, hingga terendah mencapai Rp. 65.000 perkilo. Namun istimasi itu sudah di atas BEP yang ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Pamekasan.

Sedang BEP Tahun 2024, untuk Tembakau sawah Rp. 46.725, jenis Tembakau tegal Rp. 52.639 dan Tembakau gunung Rp. 63.233/kilo. Tahun sebelumnya, Tembakau sawah Rp. 41.193, Tembakau tegal Rp. 47.653 dan Tembakau gunung Rp. 56.597/kilogram.

Seorang pengusaha, H. Hafidurahman, mengakui bahwa kualitas Tembakau hasil tanaman Petani sekarang ini lebih bagus dari musim Tahun 2023. Namun kembali kepada produsen (Petani, Red) untuk terus menjaga kualitas Tembakau yang disebut daun emas hijau itu.

“Tinggal pada produsen (Petani), kalau mereka dikualtas tanaman bagus ini kerjanya sembrono. Maka jadi boomerang bagi mereka untuk penyerapan hasil produksi Tembakau Rajang. Misalnya, dipetik terlalu. Lebih dicampur bakan makan dan bahan lainnya,” katanya.

Berita Terkait :  Wisata Mancing Jawa Timur, Blegur Prijanggono: Menggerakkan Ekonomi Lokal Sekaligus Promosi Wisata

Mengenai harga, H. Hafid mengatakan, diawal buka gudang sudah membeli Tembakau Rajang mencapai Rp. 85.000 perkilo. Ia menegaskan, table yang dipasang dimena sortir tertulis Rp. 86.000 perkilo. Walau harga Tembakau bervariasi tergantung kualitas yang dikirim produsen.

“Saya pribadi, sempat ditinjau pemilik modal dan melihat kualitas Tembakau cukup bagus. Bos saya meminta harga dilepas. Kapan perlu harga dinaikan lagi, asalkan kualitas dijamin bagus. Semua itu kembali kepada petani mau tidak menjaga kualitas itu,” ucapnya.

Kombinasi daun tembakau sawah dengan gunung, menurut H. Hafid, tidak ada masalah. Asalkan cara campuran ini sesuai karakter yang diingankan pabrikan. Apabila mencampurnya benar bisa menjadi daun Tembakau tegal.

“Jadi tidak ada istilah daun dari Tegal dicampur daun sawah, itu tidak masalah. Sebaliknya, pencampuran banyak daun sawah, maka akan menghasilkan tembakau bau daun sawah. Itu tidak sesuai harapan,” tambahnya

H, Hafid, kini aktif Ketua DPC Partai Hanura Pamekasan, sementara masih ada tembakau bagus dan uang masih ada akan terus ngambil (beli). Walau musim sampai bulau Januari 2025. “Jadi tidak membatasi jumlah tonasi. Kebetulan link saya banyak. ada pesan 1000 ton, ada 500 ton dan ada juga hanya 100 ton, saya layani,” ungkapnya.

“Jadi harga yang saya taruh itu yang masuk ke pabrik. Klaua saya belinya Rp. 75.000 perkilo, saya lamporkan ke pabarik segitu. Dan saya dapat komisi Rp. 1000 perkilo. Jadi tidak ada alasan saya menahan harga pabrik. Dan masa depan hubungan saya dengan petani.

Berita Terkait :  Sembilan Terdakwa Kasus Penganiayaan Seorang Pelajar Divonis 7,5 Tahun

“Ini bukan masalah imit. Ibaratnya orang ini ada timbal balik. Saya bisa beli, kalau tidak ada petani saya tidak dapat barang. Sebaliknya begitu saya bisa beli, pabrikan macet juga tidak bisa akan jalan,” jelas H. Hafidurahman. [din.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img