dr. Sitti Kubangsinawati
Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar upacara pengambilan sumpah dokter yang mana diantara 16 dokter baru yang dilantik, sosok dr. Sitti Kubangsinawati menarik perhatian. Dokter muda ini berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara, tepatnya Kepulauan Kei, daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Kisah perjuangannya menjadi motivasi.
Sitti mendapatkan beasiswa ikatan dinas dari Pemerintah Provinsi Ambon, Beasiswa membiayai pendidikannya selama dua semester dan mewajibkan dirinya kembali mengabdi di daerah asal setelah lulus, tapi kewajiban bukan beban baginya, melainkan pendorong semangat.
“Justru saya merasa ini adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan untuk saya bisa menunaikan cita-cita sejak kecil, dimana Kepulauan Kei adalah rumah saya, ingin memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi masyarakat di sana,” ucapnya.
Lanjut Sitti mengukapkan Kondisi kesehatan di Kepulauan Kei masih jauh dari ideal. Akses layanan kesehatan terbatas, infrastruktur minim, dan tenaga medis sangat kurang, sistem rujukan medis pun menghadapi kendala transportasi laut, sehingga penanganan pasien darurat sering terhambat.
“Mobilitas masih mengandalkan transportasi laut. Rujukan pasien darurat membutuhkan waktu lama,” ujar Sitti.
Ketertarikan Sitti pada profesi dokter muncul sejak kecil, meskipun berasal dari keluarga pendidik (ayah dosen, ibu guru), memilih jalan berbeda untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di daerahnya.
“Sejak kecil saya ingin menjadi dokter karena melihat langsung sulitnya akses kesehatan di tempat tinggal saya,” ungkap anak kedua pasangan Drs. Yunus Serang Musi dan Dr. Mujuna Latar.
Sitti menambahkan siap melangkah ke tahap berikutnya dalam perjalanan hidupnya mengabdikan ilmu dan keterampilan yang telah didapat pada masyarakat kepada tanah kelahirannya.
“Berharap kehadirannya sebagai dokter di daerah 3T bisa memberikan dampak nyata, tidak hanya dalam penanganan kesehatan, tetapi juga dalam menumbuhkan harapan dan semangat generasi muda setempat untuk bermimpi besar,” ucap Sitti.
Dengan tekad kuat dan dukungan beasiswa, Sitti berhasil meraih gelar dokter. Ia kini siap mengabdi di Kepulauan Kei, berharap dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan menginspirasi generasi muda setempat untuk bermimpi besar.
“Semoga anak-anak dari daerah 3T berani bermimpi menjadi dokter atau profesi lain untuk membangun daerahnya sendiri,” harapnya penuh semangat. Kisah Sitti menjadi bukti bahwa anak daerah pun mampu berkontribusi besar bagi kemajuan bangsanya. (ren.hel)