Oleh:
Putri Septya Ning Tias (1152200212), Intan Dwi Maulina (1212200137), Ashil Kemal Prasodjo (1512200324),Naufal Eka Pratama Deiva (1512200055).
Mahasiswa KKN R09 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan jamur bersama ibu-ibu PKK Dusun Pasinan, Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 14 Juli 2025, dan dipusatkan di Balai Desa, sebagai lokasi yang representatif dan mendukung kolaborasi lintas dusun dalam satu desa.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengedukasi warga, khususnya kaum ibu, dalam mengolah jamur tiram menjadi produk makanan bernilai ekonomi, seperti nugget jamur, pentol jamur, dan dimsum jamur. Pelatihan ini dirancang tidak hanya sebagai kegiatan masak bersama, melainkan sebagai pengantar menuju ide wirausaha yang berbasis potensi lokal dan kearifan desa.
Ibu-ibu PKK yang hadir mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias. Mereka terlibat langsung mulai dari proses pengolahan bahan, pencampuran adonan, pembentukan produk, hingga pengemasan. Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya juga membagikan ilmu praktis mengenai strategi pengemasan yang sederhana namun menarik, penentuan harga jual, serta pemasaran skala kecil yang bisa dilakukan melalui media sosial maupun komunikasi langsung antarwarga.
Hasil dari pelatihan ini tidak hanya berupa produk jadi, tetapi juga munculnya semangat dan keberanian dari ibu-ibu untuk memulai usaha rumahan sendiri. Beberapa peserta menyampaikan ketertarikan untuk memproduksi olahan jamur secara berkelanjutan, menjual dalam bentuk frozen food, hingga membentuk kerja sama sesama warga untuk memperluas jaringan distribusi.
Sebagai bentuk tindak lanjut, mahasiswa KKN UNTAG Surabaya mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang akan memfasilitasi proses produksi dan pemasaran secara kolektif. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat solidaritas antarwarga sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi keluarga di desa.
Melalui kegiatan ini, terlihat jelas bahwa perempuan desa memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi lokal. Mereka tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga mulai memiliki pola pikir wirausaha yang inovatif, adaptif, dan siap bersaing di pasar lokal.
Kegiatan pelatihan pengolahan jamur ini menjadi bukti nyata bahwa KKN UNTAG Surabaya tidak hanya hadir sebagai bentuk pengabdian formal, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi yang memantik perubahan nyata di masyarakat. Dengan pendekatan sederhana yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari warga, kegiatan ini mampu melahirkan ide, semangat, dan harapan baru bagi pembangunan ekonomi desa.
Dari jamur yang sederhana, lahirlah produk unggulan. Dari kolaborasi mahasiswa dan warga, tumbuh keyakinan bahwa desa mampu berdiri di atas potensinya sendiri, dengan perempuan sebagai salah satu pilar utamanya. [*]


