Kota Malang, Bhirawa
Mesin penggerak baru di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah Danatara, pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia, Prof. Dr. Muliaman D. Hadad, Ph.D., dalam Studium General di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis 23/10 kemarin.
Pada kuliah umum bertema “Peran Danantara dalam Meningkatkan Kualitas Ekonomi Indonesia: Membangun Generasi Emas, Berdaya & Mandiri” itu, Muliaman menjelaskan bahwa Danantara Indonesia dibentuk sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana kekayaan negara yang mengelola aset dan dividen BUMN secara produktif.
“Pertumbuhan ekonomi kita terlalu lama tertahan di kisaran lima persen karena hanya bergantung pada APBN. Kita butuh mesin ekonomi kedua yang dapat mendorong produktivitas dan investasi jangka panjang,” ujarnya.
Ia menambahkan, Danantara memiliki peran strategis dalam mengonsolidasikan aset-aset BUMN yang nilainya mencapai sekitar satu triliun dolar AS. Melalui pengelolaan yang berlandaskan prinsip Santiago, Danantara diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam investasi nasional.
Muliaman menjelaskan, pembentukan SWF ini didasari empat tujuan utama: menjadi tabungan antar generasi, sarana diversifikasi aset, pendorong pembangunan ekonomi, serta alat untuk memaksimalkan hasil investasi jangka panjang.
Danantara menempatkan investasi pada delapan sektor prioritas, antara lain energi terbarukan, mineral dan pertambangan, infrastruktur digital, jasa keuangan, kesehatan, pangan, serta kawasan industri dan properti.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMM, Dr. Ahmad Juanda, Ak., M.M., C.A., menyatakan bahwa UMM mendukung langkah Danantara dalam membangun ekonomi mandiri. UMM, katanya, terus memperkuat SDM melalui Center of Future Work (CFW) dan Center of Excellence (CoE) agar lulusan siap berkontribusi bagi pembangunan nasional.
“Semangat Danantara sejalan dengan misi UMM sebagai kampus berdampak, yang turut berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memahami arah kebijakan investasi nasional serta peran Danantara dalam memperkuat perekonomian bangsa menuju masa depan yang berdaya dan mandiri. [mut.gat]