Warga saat melakukan simulasi pencoblosan di GOR Duduk, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (14/11/2024). foto: kerin ikanto/bhirawa.
Gresik, Bhirawa.
Jelang pencoblosan serentak pemilihan Gubernur- Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati – Wakil Bupati Gresik tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik menggelar simulasi pencoblosan dan penghitungan surat suara (putusura). Kegiatan ini di gelar di GOR Duduk, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (14/11/2024).
Selain PPK, PPS dan KPPS se Kabupaten Gresik, simulasi itu juga melibatkan ratusan warga setempat. Dengan dipandu oleh petugas dari KPU, mereka diajari bagaimana tata cara mencoblos, melipat dan memasukkan surat suara yang telah mereka coblos ke dalam kotak suara.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Gresik Akhmad Taufik, simulasi itu merupakan gambaran terkecil pada pencoblosan Pilkada yang bakal digelar pada 27 Nopember 2024 mendatang. Simulasi itu juga merupakan gambaran kecil soal pencoblosan, pemungutan dan pengitungan suara (putusura). “Artinya, saya berharap simulasi ini benar -benar bisa dilaksanakan dengan secara baik sesuai dengan mekansime peraturan KPU yang sedang berlangsung,” jelas Taufik.
Taufik juga mengapresiasi kerja – kerja keras jajaran penyelenggara pemilu yang berada ditingkat paling bawah. KPU Kabupaten Gresik kata Taufik, tidak akan bisa jalan sendiri tanpa kerja keras dari jajaran PPK, KPPS dan unsur lainnya.”Saya percaya PPK, PPS dan KPPS di 18 kecamatan dan juga yang ada di Bawean sudah pantas dan layak menjadi pemimpin di tingkatan masing- masing. Saya yakin pemilu 24 Nopember nanti akan berjalan dengan baik berkat jenengan semua,” tegas Taufik.
Dikatakan Taufik, tugas dan kerja KPU sudah menjelang finish. Jika dihitung hari, pencoblosan tinggal sekitar 15 hari lagi.”Untuk teman-teman KPPS yang hadir dalam simulasi ini atau lewat zoom, kami dari KPU Kabupaten Gresik pada tanggal 27 Nopember nanti mohon dibantu mensukseskan Pilkada serentak tahun 2024. Ini menjadi sejarah baru karena kita mampu melaksanakan Pilkada secara serentak di tahun yang sama. Ini baru pertama kali di Indonesia pemilu dan pilkada dilakukan secara serentak di tahun yang sama,” jelas Akhmad Taufik.
Sementara, Akhmad Basiron, Ketua Devisi Penyelenggaran Pemilu KPU Gresik menjelaskan, tujuan simulasi itu untuk mengedusasi para penyelenggara pemilu, sehingga mereka tahu bentul proses pemungutan dan penghitungan suara.”
Dikatakan Basiron, simulasi itu melibatkan semua PPK se Kabupaten Gresik dan juga melibatkan beberapa PPS ae kecamatan dan KPPS.”Dan selama ini simulasi berjalan lancar dan tidak ada kendalan,” tutur Basiron.
Terkait pemilih disabelitas, menurut Basiron tetap mendapat prioritas.”Begitu datang langsung kita beri kesempatan mencoblos duluan,” tegas Akhmad Basiron yang juga warga Duduk ini. (eri.hel