Bojonegoro, Bhirawa
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan hasil signifikan. Hingga 10 November 2025, tercatat 528.155 warga telah mengikuti pemeriksaan kesehatan, atau 39,85 persen dari total sasaran. Capaian ini menempatkan Bojonegoro di peringkat kedua se-Jawa Timur, menjadikannya salah satu daerah dengan pelaksanaan program kesehatan paling progresif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiyati, menyampaikan bahwa penerimaan masyarakat terhadap program ini sangat baik. “Antusiasme tinggi dari pelajar hingga masyarakat umum menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya deteksi dini penyakit semakin meningkat,” ujarnya,kemarin (16/11).
Pelaksanaan CKG merata di seluruh kelompok usia, meliputi 81.810 siswa SD, 37.467 siswa SMP, 24.203 siswa SMA, dan 360.375 warga umum. Pemeriksaan dilakukan melalui 35 Puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Sejumlah penyakit dengan temuan kasus tinggi antara lain obesitas sentral, karies gigi, dan hipertensi. Temuan ini menjadi dasar bagi Dinas Kesehatan untuk memperkuat upaya promotif dan preventif di tengah masyarakat.
Untuk mengoptimalkan capaian, Dinas Kesehatan juga menggelar berbagai strategi, seperti pemeriksaan pada kegiatan OPD, pabrik, event daerah, pameran UMKM, dan setiap kunjungan ke Puskesmas. Seluruh data kesehatan diinput melalui sistem ASIK oleh 35 PIC CKG di masing-masing Puskesmas.
Ninik berharap program CKG dapat menjadi kebiasaan kolektif masyarakat Bojonegoro. “Pemeriksaan rutin memudahkan deteksi dini. Bila normal, masyarakat bisa menjaga pola hidup sehat, dan bila ada risiko, dapat segera ditangani,” jelasnya.
Program CKG diharapkan menjadi pijakan penting dalam mewujudkan Bojonegoro Sehat dan Tangguh, dengan masyarakat yang lebih sadar, peduli, dan aktif menjaga kesehatan diri serta lingkungan.[bas.ca]