26 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

Cium Bendera Merah Putih, Dua Napiter di Lapas Tulungagung Ikrar Setia NKRI

Kedua napiter saat mencium bendera merah putih usai mengucapkan ikrar setia NKRI di Aula Lapas Tulungagung, Rabu (12/3).

Tulungagung, Bhirawa.
Dua narapidana terorisme (napiter) di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas IIB Tulungagung mengikrarkan diri setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (12/3).

Pengucapan ikrar tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Wlayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jatim, Kadiyono.
Kedua napiter tersebut masing-masing adalah M asal Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah dan GDR asal Jakarta Utara.

Mereka sebelumnya tergabung dalam organisasi Jamaah Islamiah (JI) dan anggota Negara Islam Indonesia (NII) KW 9. Setelah mengucapkan ikrar setia pada NKRI, keduanya juga melakukan penghormatan pada bendera merah putih yang dilanjutkan dengan mencium bendera negara Indonesia itu. Mereka berdua juga menandatangani berita acara terkait kembali bergabungnya pada NKRI.

Kardiyono mengapresiasi M dan GDR yang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Apalagi sekarang merupakan bulan Ramadan.

“Dengan kembalinya kedua saudara kita, M dan GDR, ini tentunya ketika kembali ke masyarakat bisa memberi kontribusi yang baik bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.

Kardiyono menyebut sampai saat ini jumlah napiter di seluruh lapas dan rutan di Jatim sebanyak 20 orang. Rencananya pekan depan ada lagi napiter di Lapas Madiun yang akan mengucapkan ikrar setia NKRI.

“Mudah-mudahan kita harapkan yang 20 itu sekarang sudah berkurang dua, nanti minggu depan ada dari Madiun dan lapas-lapas lain menyusul,” paparnya.

Berita Terkait :  Komitmen Reformasi Birokrasi, Pemkab Mojokerto Raih Penerapan Budaya Kerja BerAKHLAK

Selanjutnya Kardiyono membeberkan jika kedua napiter M dan GDR setelah mengucapkan ikrar setia NKRI akan mendapatkan remisi. Pengucapan ikrar setia NKRI merupakan syarat tambahan untuk diusulkan hak bersyaratnya.

Sisa hukuman pidana napiter M saat ini tinggal sembilan bulan. Sedang napiter GDR tinggal delapan bulan lagi.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Ma’ruf Prasetio Hadianto, mengungkapkan kedua napiter sebelumnya merupakan warga binaan di Lapas Sentul.

“Keduanya di pindah ke Lapas Tulungagung pada bulan November 2024.” Katanya.

Semenjak pindah ke Lapas Tulungagung, menurut Ma’ruf, napiter M dan napiter GDR sudah dapat berbaur dengan warga binaan lain. Bahkan mereka mengajari ngaji pada warga binaan.

“Alhamdulilah mereka mengajari ngaji Iqro’ pada warga binaan yang belum bisa ngaji. Kegiatan ngaji dilakukan tiga kali dalam seminggu di masjid lapas,” tuturnya. (wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru