25 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Ciptakan Pendidikan Aman dan Kondusif, Dindik Jatim Perkuat Peran TPPK Sekolah


Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim perkuat peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan. Salah satunya melalui pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter untuk memberikan pendampingan bagi satuan pendidikan dalam melakukan pencegahan kekerasan, perundungan dan intoleransi di tahun 2025. Langkah ini sebagai aksi nyata dalam menangani persoalan kekerasan di sekolah.

Dalam sambutannya, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan kekerasan di sekolah merupakan masalah serius yang mengancam perkembangan murid, baik secara akademis maupun psikologis. Dampaknya, seperti kekerasan fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, dapat menghancurkan rasa aman murid dan menghambat potensi mereka.

Banyak faktor yang menjadi dasar kekerasan sekolah bisa terjadi. Bisa dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat hingga lingkungan pertemanan yang juga mempengaruhi adanya kekerasan sekolah.

“Karena itu sesuai instruksi pemerintah pusat, penanganan kekerasan di sekolah menjadi salah satu prioritas kami untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang aman dan inklusif,” ujar Aries, Senin (24/2) malam.

Aries juga menambahkan salah satu solusi dalam penanganan tindak kekerasan di sekolah adalah dengan mendidik murid. Upaya itu bisa dilakukan dengan mengeksplor bakat dan minat murid. Mewadahi potensi siswa yang terpendam dan melakukan komunikasi aktif kepada siswa.

Sebab, selain faktor lingkungan masyarakat dan pertemanan, faktor sosial media yang berkembang sangat pesta juga berpengaruh pada kenakalan remaja yang berakibat pada kekerasan disekolah. Karenanya peran TPPK harus dimulai dengan menganalisa potensi-potensi kenakalan agar kekerasan tidak terjadi.

Berita Terkait :  Safari Ramadan, Wakil Kota Batu Sosialisasi Kanaikan Insentif RT RW

“Komitmen kita pada peraturan pemerintah. Di mana sudah ada peraturan menteri yang mengatur kekerasan di sekolah agar bisa dicegah dan di antisipasi. Karena jika kekerasan terjadi bukan hanya lingkungan sekolah yang terlibat tapi orang tua juga. Di era saat ini orang tua ingin terlihat aktif dalam proses pembelajaran anak-anak mereka,” terangnya.

Menurut Aries, perundungan, kekerasan dan intoleransi di lingkungan sekolah adalah tindakan yang mengakar. Bukan sesuatu yang instans yang baru terjadi. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini peran TPPK diharapkan bisa menciptakan iklim yang kondusif.

Pria berkacamata ini juga mengakui, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung perkembangan murid secara optimal. Serta bertujuan untuk menghadirkan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan, sehingga dapat membentuk generasi yang berkualitas dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

“Keberadaan Satgas dan TPPK ini kami harapkan menjadi garda terdepan dalam rangkaian program, kebijakan, dan intervensi pencegahan serta penanganan kekerasan. Saya berharap apa yang disampaikan pemateri, para peserta bisa melihat secara langsung bagaimana cara penanganan dan pencegahan. Pun melihat bagaimana model perundungan, atau model murid yang intoleran. Hal ini perlu dipahami bersama. Supaya saat kembali ke sekolah ini jadi modal dan pioner bapak dan ibu untuk diterapkan ke guru lain,” jabar dia.

Terakhir, Aries juga mengajak para guru untuk menjadikan awal tahun ini sebagai bahan instropeksi demi perubahan yang signifikan. Sebab, faktanya, setiap tahun perundungan tidak pernah berhenti. Ada murid melakukan kekerasan ke sesama teman maupun ke guru. Ada juga guru yang melakukan kekerasan ke murid.

Berita Terkait :  Prudential Syariah Edukasi Pelaku UMKM PT PNM Surabaya tentang Pentingnya Asuransi Syariah

“Ini bisa karena tdk bisa mengontrol emosi. Kaena itu tahun 2025 tahun instropeksi diri untuk menakar kembali kinerjanya kita dan melakukan pendampingan secara instensif kepada murid,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid SMA Dindik Jatim, Suhartatik menyebut sebanyak 114 peserta yang berasal dari ketua TPKK satuan Pendidikan mengikuti kegiatan ini. Pelatihan ini, kata Tatik salaan akrabnya, untuk meningkatkan kompetensi anggota TPPK; meningkatkan efektivitas penanganan kekerasan; meningkatkan efektivitas anggota; mendorong kesadaran warga sekolah; dan membangun budaya sekolah aman dan nyaman; serta mengembangkan kolaborasi antarelemen sekolah. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru