25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Cetak Patung Paus Fransiskus, Alumnus Ubaya Raup Jutaan Rupiah dari Bisnis 3D Printing


Surabaya, Bhirawa
Alumnus Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur (TMM) Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT Ubaya) membuat 3D Printing Wajah Paus Fransiskus di Laboratorium Desain Produk, Fakultas Teknik, Surabaya.

Karya dibuat untuk mengenang sosok Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada usia 88 tahun di Domus Sanctae Marthae, Kota Vatikan. objek 3D berukuran 25 x 23 cm ini dibuat selama 17 jam serta memerlukan bahan sebanyak 600 gram filamen. Selasa, (29/4).

Angelo Franklyn Wijaya, alumnus Prodi Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya menjelaskan prosesnya dimulai dengan mencari model 3D yang mirip dan bagus, kemudian memilih filamen atau tipe tinta yang sesuai dan memasukkan file pada software slicer, Kemudian atur setting yang sesuai dan printing.

“Kesulitannya ada pada tingkat detail yang memerlukan taktik tersendiri, karena sentinggan perlu di atur seperti penyanggah, karena perlu di perhatian sebab terlalu banyak penyangga hasilnya kasar susah untuk di lepas dan bagian yang tersulit lainnya ialah mencari file yang sesuai,” jelasnya.

Lanjut Angelo menyampaikan bahwa kerap menerima pesanan 3D printing, seperti ukiran foto, hingga ragam figur lainnya. “Selama kurang lebih 7 bulan, saya berhasil meraih omset sebesar 6-7 juta rupiah,” Tutur Angelo.

3D printing memiliki target pasar dan peluang bisnis yang sangat luas, imbuh Angelo, karena penggunaannya yang bisa diterapkan di berbagai macam proses produksi, seperti 3D printing bisa digunakan sebagai master untuk membuat cetakan dan sparepart mesin.

Berita Terkait :  Bojonegoro Sabet Penghargaan di Malam Apresiasi 100 Hari Inovasi untuk Negeri JTV 2025

“Kelebihan 3D Printing ialah jika komponen plastik lebih sedikit lebih murah, atau objek berbentuk komplek hanya bisa di buat 3d printing,” pungkasnya.

Angelo menambahkan bahwa menyelesaikan skripsi tentang 3D printing, meneliti pengaruh suhu nozzle dan bed terhadap kekuatan tarik cetakan menggunakan Polylactic Acid (PLA) dari dua merek filamen.

“Pada kuliah saya mendapatkan dosen pembimbing yang sangat paham dan passion di bidang 3D printing yaitu Prof Jaya, Jadi sangat suka diskusi dan bertukar pikiran mengenai penemuan dan masa depan 3D printing,” tambahnya. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru