Situbondo, Bhirawa
Untuk menumbuhkan investasi di Kabupaten Situbondo semakin bergairah, Bupati Situbondo, Mas Rio mengukuhkan Satgas Terpadu Penanganan dan Pembinaan Organisasi Masyarakat (Ormas) di Pendopo Rakyat, Senin (8/9). Syaiful Bahri diberi kepercayaan untuk menduduki pimpinan bentukan lembaga baru ini.
Menurut Bupati Situbondo, Mas Rio, penunjukan Bang Ipoel sebagai Ketua Satgas, sudah sesuai dengan usulan Forkopimda. Nanti, laporan hasil Satgas Pencegahan Premanisme ini akan ditunggu secara rutin. ”Saya minta semuanya ini sering ngopi bareng, kumpul bareng ya,” ujarnya.
Dalam pandangan Mas Rio, Satgas ini bekerja untuk menjaga keamanan, ketertiban serta ikut menciptakan iklim dunia usaha agar bisa masuk ke Situbondo. Mereka bekerja dengan kolaborasi serta integrasi diri. Ini merupakan perintah pusat dan tujuannya agar Situbondo aman.
Mas Rio juga optimis Satgas akan berjalan dengan baik dan efektif, karena didalamnya ada semua elemen mulai dari instansi vertikal, LSM, pemerintah daerah serta ada APH. ”Kalau di tataran punishment ada hukum. Kan dalam struktur ini ada APH,” tambah Mas Rio.
Soal adanya iklim usaha di Situbondo terganggu, urai Mas Rio, karena ada tren kemiskinan dan kesenjangan yang masih tinggi dan warga banyak menuntut lebih. ”Makanya di tengah ada seperti itu diperlukan agar kelompok kelompok masyarakat itu diurai. Itu karena investasi menurunkan kemiskinan,” tandas Mas Rio.
Sementara Bang Ipoel menandaskan, keberadaan Satgas Pencegahan ini akan menunjukkan Situbondo saat ini dalam kondisi aman. ”Kita ini melihat batasan, petunjuk lain dari Kementerian. Kita koordinasi dengan Bakesbangpol dulu, untuk mengkondisikan sebagai pembina ormas. Nanti administrasinya, gimana. Kita tidak menghalangi, kita tetap pakai aturan. Masyarakat Situbondo tidak akan kehilangan Bang Ipoel, dengan menjadi Ketua Satgas,” ungkap Bang Ipoel.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Situbondo, Buchari SET menegaskan, pembentukan Satgas dilatarbelakangi oleh perintah pusat, untuk melaksanakan di semua kabupaten.
”Ini dipantau setiap Minggu, tugas nya untuk memberikan rasa aman, karena ada elemen yang berkedok premanisme. Untuk pengurusnya ada dari Kodim Polri Kejaksaan, Inspektorat, Bagian Hukum dan LSM. Ada 43 personil semuanya,” tutur Buchari seraya mengakui harapannya agar iklim investasi semakin baik. [awi.fen]