26 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Cegah Kerentanan Remaja di Era Digital, TP PKK Jatim Mulai Implementasikan PKK Masuk Sekolah


Surabaya, Bhirawa
Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur mulai sosialisasikan program PKK Masuk Sekolah. Program unggulan TP PKK Nasional ini dimaksudkan untuk memperkuat pencegahan pengaruh negatif dari era disrupi teknologi dan perkembangan sosial media di kalangan pelajar, khususnya di jenjang SMA/SMK sederajat.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak menjelaskan digitalisasi membawa tantangan besar baik bagi siswa maupun orangtua. “Digitalisasi sudah terjadi. Di satu sisi kita menyiapkan mental siswa, tapi juga harus menangani berbagai konten yang muncul,” ujar Arumi saat membuka sosialisasi Paaredi (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) yang digelar di gedung Shaba Nugraha Dindik Jatim, Jumat (5/12).

Arumi menegaskan, derasnya arus teknologi memunculkan berbagai kerentanan baru bagi remaja, mulai dari perjudian online, cyberbullying, hingga paparan gim kekerasan dan konten berbahaya lainnya. Ia juga menyoroti meningkatnya modus kejahatan yang menyasar remaja, seperti love bombing dan love trapping yang berpotensi mengarah pada eksploitasi finansial maupun seksual.

Di sisi lain, remaja kerap berada dalam fase pencarian jati diri sehingga membutuhkan pendampingan. “Jika tidak ada yang membimbing, ini akan berbahaya. Mereka bisa menjadi korban tanpa sadar,” tambahnya.

Meski masih dalam tahap perancangan, Arumi menegaskan program ini akan dioptimalkan. Salah satunya dengan mematangkan pengkaderan. TP PKK Jatim sendiri memiliki peran empat Pokja untuk menyusun gerakan yang menyasar siswa SMA/SMK, termasuk intervensi gizi dan intervensi mental pada remaja. “Goal utamanya adalah mendukung pembangunan manusia menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Berita Terkait :  PT Petrokimia Gresik Perkuat Kerja Sama Pupuk Multinasional untuk Swasembada Pangan

Menurutnya, TP PKK membawa bekal edukasi yang tidak ada dalam kurikulum formal, khususnya mengenai kecakapan hidup (life skills). “Kami menargetkan penyusunan program komprehensif agar dapat diterapkan lebih masif di sekolah-sekolah,”tegasnya.

Arumi juga menyinggung konteks tantangan digital Indonesia. Tingginya penetrasi internet yang mencapai 79 persen belum diimbangi literasi memadai. Indonesia berada di peringkat ke-14 negara dengan durasi penggunaan internet terlama, namun literasi digital masih lemah. Sementara itu, 41,4 persen peserta didik pernah mengalami kekerasan atau perundungan, dan 36 persen siswa SMA melaporkan pengalaman serupa.

“Ini isu yang sangat terkait dengan ibu-ibu PKK saat ini, terutama dalam komunikasi orangtua dengan anak remaja,” kata Arumi.

Program PKK Masuk Sekolah dikembangkan melalui solusi digital Paaredi (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital). Program ini menjadi bagian dari misi PKK dalam membangun keluarga sejahtera dan harmonis, sekaligus mencegah isu-isu seperti perkawinan anak, penyalahgunaan pinjaman online, hingga kecanduan judi daring.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pendidikan Karakter TP PKK Jawa Timur sekaligus Ketua Panitia, Dwi Mardiana Susilawati, menyampaikan bahwa kegiatan perdana PKK Masuk Sekolah diikuti 274 peserta dari sekolah yang ada di Kota Surabaya , terdiri dari siswa, guru, komite sekolah, dan OSIS. Materi yang diberikan mencakup Future Leader 4.0, asesmen karakter, serta pengenalan Portal SDM Digital.

Berita Terkait :  Varian Baru COVID-19 Mengintai ASEAN, Pemprov Minta Masyarakat Tetap Waspada

“Pelaksanaan ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa dalam menggunakan teknologi secara positif serta membekali mereka kemampuan mengenali kejahatan siber,” ujar Mardiana.

Dengan hadirnya program PKK Masuk Sekolah, TP PKK Jawa Timur berharap dapat memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam menghadapi tantangan digital serta membentuk generasi muda yang bijak, adaptif, dan berkarakter di era industri 4.0. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru