25 C
Sidoarjo
Monday, October 7, 2024
spot_img

Cara Rutan Situbondo Bekali Keterampilan Khusus pada WBP


Sebelum Terjun ke Tengah Masyarakat, Diajari Membuat Kue Olahan dan Roti
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Rutan Kelas II B Situbondo punya cara khusus untuk membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan atau WBP matang saat keluar dari tahanan. Satu diantaranya dibekali keterampilan membuat kue olahan dan aneka roti bakoeri.

Pagi Minggu (6/10) ratusan WBP yang menghuni Rutan Kelas IIB Situbondo sebagian sedang mengikuti kegiatan olahraga. Sebagian lagi mengikuti kegiatan keagamaan bagi non muslim. Yang unik, ada sebagian WBP asyik mengikuti pembuatan kue olahan.

“Ini yang membanggakan bukan WBP perempuan, tetapi WBP pria,’ sahut Kepala Rutan Situbondo, Rudi Kristiawan.

Kata Rudi, dirinya memang memberikan kebebasan kepada setiap WBP untuk menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki. Tentu sesuai dengan keahlian saat masih belum menghuni Rutan Situbondo.

“Selain ada yang konsentrasi membuat kue olahan, juga ada yang fokus bertani sayuran, membuat pagar besi dan kerajinan ibu rumah tangga,” aku pria asli Blora Jateng itu.

Bagi yang punya keahlian lain, seperti membuat makanan dan minuman juga disediakan. Seperti bakso, masakan pedas dan aneka gorengan juga disiapkan sarananya oleh Rutan Kelas IIB Situbondo.

“Bahkan disini kami juga sediakan cafe kecil untuk para WBP yang ingin minum dan camilan. Tapi pesan dan dimakan di dalam kamar tahanan,” jelas Rudi.

Dalam pandangan Rudi, mengolah kreativitas dan produktivitas tak hanya milik segelintir orang. Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari balik tembok Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Situbondo Kanwil Kemenkumham Jatim pun hal tersebut tetap bisa dilakukan.

Berita Terkait :  Disersi dan Terlibat Narkoba, Tiga Anggota Polres Situbondo Dipecat dengan Tidak Hormat

“Ini tantangan bagi kami,” tambah mantan Karutan Sumatera Barat itu

Rutan Kelas IIB Situbondo, imbuh dia, menjalankan program pembinaan kemandirian dengan melakukan pembuatan roti di dalam Rutan pada hari Sabtu, (5/10) dan Minggu (6/10).

“Program ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan pemasyarakatan agar dapat hidup mandiri setelah bebas nanti,” kupas Rudi.

Rudi Kristiawan, mengatakan khusus untuk kegiatan produksi bakery ini juga dapat menjadi kegiatan positif bagi para warga binaan, agar tidak stres dalam menjalani masa pidananya.

“Kegiatan ini juga untuk pengembangan diri mereka agar ketika selesai menjalani masa pidana nanti, mereka dapat ilmu yang dapat digunakan untuk membuka usaha seperti ini,” tuturnya.

Produksi bakery itu pun memiliki rasa dan kualitas yang tidak kalah dengan bakery buatan pabrik. Program pembinaan kemandirian melalui pembuatan roti ini merupakan salah satu upaya Rutan Situbondo untuk membantu warga binaan pemasyarakatan agar dapat kembali hidup di masyarakat dengan bekal keterampilan dan penghasilan yang halal.

“Nilai positif sangat membantu para WBP saat sudah berkumpul dengan keluarganya,” pungkasnya

Salah satu WBP, mengaku bangga bisa dipercaya Rutan Kelas IIB Situbondo untuk menekuni keterampilan membuat kue olahan dan roti bakeri. Baginya, aku dia, keterampilan sangat membantu untuk menekuni kehidupan baru di tengah masyarakat.

“Ini kami sangat menyambut positif kegiatan membuat usaha kue dan roti yang digagas Rutan Kelas IIB Situbondo,” tandasnya, yang minta namanya dirahasiakan. [gat]

Berita Terkait :  Sri Wahyuni: Perawat Desa di Bojonegoro yang Melangkah ke Puncak DPRD Jatim

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img