Bojonegoro, Bhirawa
Dr Sri Budi Cantika Yuli SE MM akademisi Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bersama komunitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bojonegoro di Hall Suyitno Universitas Bojonegoro (Unigoro), Selasa (1/10).
Di forum Cantika membeberkan strategi peningkatan omzet bagi pelaku UMKM Kota Ledre. Meskipun berkarir sebagai dosen Cantika memiliki misi untuk mengangkat produk – produk yang dihasilkan pelaku UMKM Bojonegoro. Ketika menghadiri konferensi internasional di luar negeri, dia selalu membawa produk lokal sebagai buah tangan.
“Saya pernah membawa Ledre dari Padangan ke Jepang. Orang-orang di sana sampai bingung bagaimana cara makannya karena tekstur makannya sangat renyah dan bentuknya unik. Lalu hasil kerajinan kayu jati dari Kelurahan Sukorejo juga saya bawa Malaysia, Singapura, Taiwan, Makau, dan Hongkong. Orang luar negeri menilai, kayu jati dari Bojonegoro kualitasnya tidak kalah dengan kayu jati dari Belanda,” ungkapnya.
Dr Cantika mendorong pelaku UMKM Bojonegoro bangga dengan produk yang dihasilkannya. Salah satu tantangan yang acapkali dihadapi oleh mereka adalah pemasaran. Tantangan ini bisa dihadapi dengan cara menggali potensi untuk inovasi produk, mendorong pemerintah untuk memperluas akses pasar, menambah modal, serta memanfaatkan teknologi digital.
“Kita tidak bisa menunggu pembeli datang dengan sendirinya. Kita harus memanfaatkan teknologi untuk memperluas pangsa pasar. Promosikan produk di media sosial dengan konten yang menarik dan jual di marketplace,” tuturnya.
Diskusi yang dimoderatori Abdus Syafik berlangsung gayeng dan interaktif. Beberapa pelaku UMKM mencurahkan isi hatinya tentang kendala yang dialaminya. Cantika juga menyaksikan secara langsung produk – produk UMKM Bojonegoro yang dipamerkan. [bas.fen]