Sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, kami menyadari bahwa kontribusi terhadap masyarakat bisa dimulai dari hal-hal sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari- hari. Ketela, bahan pangan lokal yang selama ini dipandang biasa, ternyata menyimpan potensi besar jika diolah secara kreatif dan bernilai jual. Potensi inilah yang menjadi dasar dari pelatihan olahan ketela yang kami laksanakan bersama ibu-ibu PKK.
Mojokerto, 15 Juli 2025
Selama pelaksanaan KKN, kami menemukan bahwa keterampilan mengolah makanan dapat menjadi jalan pemberdayaan ekonomi keluarga. Bersama ibu-ibu PKK, kami mengadakan pelatihan pembuatan tiga jenis camilan berbahan dasar ketela: keripik ketela, bola ubi ketela, dan stik ketela. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kepala Desa Cepokolimo dengan pendekatan praktik langsung agar peserta dapat memahami dan mencoba proses pengolahan secara nyata.
Kami bukan berasal dari latar belakang kuliner, namun kami percaya bahwa solusi sederhana yang sesuai kebutuhan masyarakat dapat memberi dampak nyata. Antusiasme peserta selama pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan ini membuka peluang baru. Beberapa ibu menyampaikan keinginan untuk mencoba menjual hasil olahan mereka sebagai usaha sampingan. Hal ini menjadi bukti bahwa keterampilan kecil pun dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Pelatihan ini bukan hanya soal teknik memasak, tetapi juga tentang membangun dialog, kepercayaan, dan semangat saling belajar. Kami menyusun modul sederhana berisi panduan pengolahan dan membagikannya kepada peserta agar mereka dapat mempraktikkan kembali di rumah. Kami juga mendorong mereka untuk bereksperimen dengan variasi rasa, bentuk, dan kemasan agar produk lebih menarik dan layak jual.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim KKN Subkelompok 6 dari R9 Untag Surabaya, yang diketuai oleh Reynold Timothy Ngantung, bersama anggota Edwin Putra Ardiansyah dan Rintan Amalia, dengan bimbingan dari Bapak Dr. Muhammad Yasin, SE., MM. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Cepokolimo beserta jajaran perangkat desa, serta ibu-ibu PKK yang telah berpartisipasi aktif. Dukungan dan semangat dari semua pihak menjadi kunci kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.
Pengalaman ini membuat kami yakin bahwa kontribusi sekecil apa pun, jika dilakukan dengan ketulusan dan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat, dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan. Dari ketela yang sederhana, kami belajar bahwa pengabdian sejati bukan tentang seberapa besar proyek yang dijalankan, tetapi seberapa tulus usaha untuk membawa manfaat. [*]


