33 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Cabup Malang Sanusi Wujudkan Transformasi Sosial, Turunkan Stunting di Kabupaten Malang

Cabup Malang Nomor Urut 1 HM Sanusi (baju putih) saat kampanye dan menari bersama dengan warga Desa Pagentan, Kec Singosari, Kab Malang. foto : cahyono/Bhirawa

Kab Malang, Bhirawa..
Kabupaten Malang merupakan wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting atau kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis. Sehingga hal ini sebagai salah satu program Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang Nomor Urut 1 HM Sanusi-Hj Lathifah Shohib (Salaf). Dan untuk mewujudkan transformasi sosial, maka harus ada peningkatan kesejahteraan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Menurut, Calon Bupati (Cabup) Malang Nomor Urut 1 HM Sanusi, Minggu (10/11), kepada Bhirawa, bahwa salah satu indikator dari keberhasilan misi tersebut adalah menurunnya prevalensi stunting. Dan indikator itu berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) maupun Bulan Timbang Posyandu. “Ketika dirinya dan Calon Bupati (Cabup) Malang HM Sanusi terpilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2024 mendatang, dirinya akan langsung melakukan observasi penyebab stunting,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk melakukan pencegahan stunting di Kabupaten Malang harus dilakukan sejak prenatal atau bayi sebelum lahir, diantaranya melalui Posyandu. Selain itu, terus memberikan sosialisasi pencegahan stunting melalui pendekatan holistik atau menyeluruh. Sehingga untuk mewujudkannya itu, harus juga ada kerja sama dengan Posyandu, Puskesmas maupun Bidan Desa. Dengan sosialisasi tersebut ibu hamil dapat memperoleh sosialisasi dan diharapkan mampu menerapkan hasil sosialisasi.

Berita Terkait :  Gandeng DUDI, DKV SMKN 3 Surabaya Gelar Pameran Lukis

“Selama dirinya menjabat sebagai Bupati Malang terus berkomitmen menurunkan angka stunting di Kabupaten Malang. Seperti pada bulan Februari 2024, angka stunting menunjukkan 9.259 anak atau 6,43 persen, dan itu kami peroleh dari hasil pengukuran terhadap 144.054 anak,” terangnya.

Sanusi sebelum cuti sementara dari jabatan Bupati Malang untuk mengikuti tahapan kampanye pernah menyampaikan, jika angka stunting di Kabupaten Malang terus mengalami penurunan, sepetti pada tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Malang sebesar 8,9 persen, tahun 2022, angka stunting di turun menjadi 7,8 persen, dan pada bulan Agustus 2023, angka stunting di turun menjadi 6,4 persen. Dan jika dirinya terpilih kembali sebagai Bupati Malang, angka stunting di tahun 2025 mendatang akan bisa turun sebesar 50 persen. Dan berdasarkan data SSGI, angka stunting di Kabupaten Malang berada di kisaran 18 persen.

Sementara itu, kata dia, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk menekan angka stunting, maka dirinya mendorong dinas terkait, yang salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melibatkan sejumlah pihak. Termasuk menggandeng perusahaan untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) dibidang kesehatan. Dan hal ini sudah pernah dilakukan dengan Indomaret melalui CSR yang diselenggarakan di Posyandu Kantor Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

“Ini bentuk kepedulian perusahaan melalui CSR untuk membantu masyarakat, dengan pemberian gizi yang cukup untuk anak-anak. Tujuannya dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Kabupaten Malang,” pungkasnya. (cyn.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img