25 C
Sidoarjo
Saturday, December 20, 2025
spot_img

Cabe Merah dan Ayam Turun, Inflasi Kota Malang Dipicu Tarif Listrik

Kota Malang, Bhirawa .
Meski terjadi inflasi Kota Malang pada April 2025 tetapi masih tetap terkendali dalam rentang sasaran.
Koordinasi solid yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) merupakan cara jitu untuk menahan laju inflasi di Kota Malang.

Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina menyebut, sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi TPID, benar-benar berjalan sesuai harapan.

“Rapat koordinasi TPID pada tanggal 24 & 28 April 2025 dari persiapan acara demo masak produk pangan olahan alternatif beras dan tepung bersama TP PKK Kota Malang yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2025 ini, sebagai salah satu upaya menekan inflasi,”tuturnya.

Selain itu, TPID juga pemantauan harga bahan pangan pokok selama bulan April 2025.

Rakor rutin mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri pada tanggal 14, 21, dan 28 April 2025.

“Penguatan pantauan harga komoditas melalui Mbois Stat, dan Siskaperbapo, juga sangat efektif, tekan inflasi,”tambahnya.

Berdasarkan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan April 2025 mengalami inflasi bulanan sebesar 1,07% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1,38% (mtm).
Dengan capaian tersebut, Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 1,49% (yoy). Inflasi IHK pada April 2025 terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Lainnya dengan andil 1,11% (mtm).

Berdasarkan komoditas penyebabnya, inflasi terbesar Kota Malang didorong oleh kenaikan tarif listrik, kenaikan harga komoditas emas perhiasan, bawang merah, santan jadi, dan labu siam/jipang masing-masing dengan andil 1,11%, 0,18%, 0,04%, 0,03% dan 0,02% (mtm).

Berita Terkait :  Jaga Silahturahmi, Simpelnya IM3 Tak Takut Kuota Habis

Febrina menyebut, kenaikan harga tarif listrik terjadi sejalan dengan normalisasi pembayaran tagihan listrik khususnya pelanggan pasca bayar setelah menikmati diskon hingga 50% untuk pemakaian Januari dan Februari 2025 (tagihan dibayarkan pada Februari dan Maret 2025).

Sementara kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh relatif tingginya curah hujan yang menyebabkan produksi hortikultura kurang optimal. Kenaikan harga santan jadi disebabkan oleh peningkatan permintaan ekspor kelapa, sehingga terjadi kelangkaan pasokan dalam negeri.

Untuk kenaikan harga labu siam/jipang disebabkan oleh peningkatan permintaan.

“Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga komoditas cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan bensin dengan andil deflasi masing-masing -0,14%, -0,12%, -0,06%, -0,05%, dan -0,03% (mtm),”tambahnya.

Sedangkan penurunan harga cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah seiring pasokan yang memadai pasca Ramadhan dan Idul Fitri. Adapun penurunan harga BBM disebabkan oleh penurunan harga bensin nonsubsidi akibat kebijakan pemerintah.

Menurut Febrin sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan BI akan terus diperkuat, melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 ± 1% (yoy). (mut.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru