Pemkab Tulungagung, Bhirawa
Aksi unjuk rasa yang cenderung anarkis akhir-akhir ini di sejumlah daerah membuat Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, prihatin. Ia mengajak warga Tulungagung untuk sementara waktu tidak melakukan aksi unjuk rasa agar Kabupaten Tulungagung tetap kondusif.
“Mohon dengan hormat kalau bisa jangan ada demo dulu atau (pelaksanaannya) ditunda,” ujar Bupati Gatut Sunu usai rapat koordinasi, konsolidasi keamanan dan ketertiban di Pendopo Kongas Arus Kusumaning Bongso, Minggu (31/8) siang.
Ia tidak ingin ketika dilaksanakan aksi unjuk rasa saat ini dimanfaatkan oleh penunpang gelap. Apalagi situasi dan kondisi saat ini aksi demonstrasi berpotensi disusupi.
“Saya mengimbau tidak ada demo, biar tidak terjadi hal yang tidak diiinginkan, (seperti) ada penumpang gelap yang masuk,” sambungnya.
Bupati Gatut Sunu menyebut warga Tulungagung menginginkan kondusifitas yang selama ini terjadi di Kota Marmer dapat terjaga. Jangan sampai tercederai dengan pelaksanaan aksi unjuk rasa yang kemudian anarkis.
“Keinginan masyarakat Tulungagung saat ini tidak terjadi apa-apa. Kita jaga bersama Tulungagung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” paparnya.
Mantan Wabup Tulungagung ini mengakui dalam acara koordinasi dan konsolidasi yang di antaranya dihadiri Forkopimda Tulungagung itu sudah meminta pengamanan Tulungagung pada aparat keamanan. Utamanya, untuk pengamanan obyek vital seperti Kantor Pemkab Tulungagung dan Kantor DPRD Tulungagung.
Terkait rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan sejumlah elemen masyarakat pada Kamis (4/9) mendatang, Bupati Gatut Sunu justru menyatakan karena adanya kabar itu kemudian dilakukan rapat koordinasi dan konsolidasi. “Dalam rapat ini kami konsolidasi dengan tokoh-tokoh agama dan organisasi masyarakat juga,” terangnya.
Hal yang sama dikatakan Dandim 0807 Tulungagung, Letkol Kav Mohammad Nashir. Ia menyatakan warga Tulungagung tidak menghendaki aksi demonstrasi yang berujung pada anarkisme. “Karena itu, kita undang
seluruh komponen masyarakat untuk jaga Tulungagung yang saat ini kondusif, aman terkendali,” tuturnya.
Namun demikian, Dandim Mohammad Nashir mengakui pula jika ada potensi untuk terjadi anarkisme jika berlangsung aksi unjuk rasa. “Kalau sampai terjadi anarkisme akan ada tindakan tegas. Hal ini sudah diinstruksikan Presiden pada Panglima TNI dan Kapolri,”:tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, menyatakan untuk penjagaan keamanan di Kantor DPRD Tulungagung menyerahkan sepenuhnya pada aparat kepolisian dan TNI. Termasuk waktu penjagaan dan jumlah personelnya.
“Kami sudah komunikasi di rapat ini,” katanya.
DPRD Tulungagung, menurut dia, akan pula melakukan antisipasi jika sampai terjadi aksi demonstrasi yang anarkis dan rusuh. Seperti dengan upaya penyelamatan aset yang berada di kantor wakil rakyat tersebut.
“Hal-hal yang dianggap penting menurut fungsi dan penggunaannya harus dijamin keamanannya. Bahasanya begitu,” pungkasnya. [wed.kt]


