Situbondo, Bhirawa
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo S.Sos, M.SM mendatangi Universitas Jember (Unej), untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan pihak kampus yang berlangsung di aula lantai 3 Gedung Rektorat Unej, Rabu (17/9).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan pembangunan daerah melalui kolaborasi riset, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat bersama Unej.
“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya yang ada di Situbondo. Kami ingin memanfaatkan keilmuan dan inovasi dari kampus untuk menurunkan angka kemiskinan dari 11% menjadi 9%, dengan pendekatan berbasis bukti ilmiah. Ini bukan sekadar pagu anggaran,” ujar Mas Rio, yang juga alumnus FISIP Unej angkatan 2003.
Mas Rio juga menyebutkan bahwa Pemkab Situbondo telah menyiapkan berbagai kebijakan pendukung, termasuk insentif bagi pelaku UMKM seperti pembebasan bunga dan biaya administrasi bank. Ia menilai pendekatan kolaboratif ini dapat menjadi mesin penggerak ekonomi daerah.
“Kami ingin Unej menjadi pemain utama dalam kemajuan Situbondo. Pemerintah menyediakan ruang kebijakan, dan Unej menyumbangkan keilmuan serta inovasi. Kami juga membuka peluang kerjasama dalam pengembangan pariwisata, termasuk memberikan diskon khusus untuk kegiatan kampus di Pantai Pasir Putih,” tambah Mas Rio.
Sementara itu Rektor Unej, Dr. Iwan Taruna, menyambut baik kerjasama tersebut dan menyatakan bahwa kolaborasi dengan pemerintah daerah, khususnya yang dipimpin oleh alumni, akan memperkuat peran kampus dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Ini bukan sekadar kerjasama administratif, tetapi menjadi refleksi bagaimana alumni kembali memberi kontribusi nyata. MoU ini akan menguatkan jaringan, memperluas riset terapan, serta menghadirkan dampak langsung bagi masyarakat, terutama di wilayah Tapal Kuda,” ungkap Iwan Taruna.
Kesepakatan ini, sambung Iwan, menandai babak baru sinergi antara Pemerintah Kabupaten Situbondo dengan perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia serta pengentasan kemiskinan berbasis data.
“Ke depan, kedua pihak terus berkomitmen menindaklanjuti kerja sama ini dalam bentuk program konkrit seperti pendampingan UMKM, pengembangan pariwisata berbasis komunitas, riset pertanian dan kelautan. Terakhir, termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan,” pungkas Iwan Taruna. [awi.wwn]