Bupati Jember Muhammad Fawait Ngantor sehari penuh di Kecamatan Silo, Jumat (27/6/2025).
Pemkab Jember, Bhirawa.
Bupati Jember Muhammad Fawait terus menjalankan program unggulannya, Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bunga Desaku). Setelah sebelumnya hadir di Kecamatan Tanggul, kali ini Gus Fawait berkantor sehari penuh di Kecamatan Silo, pada Jumat (27/6/2025).
Dalam kunjungannya, Gus Fawait tidak hanya membawa layanan pemerintahan ke tengah masyarakat, tetapi juga menyerahkan berbagai bantuan langsung.
“Hari ini kami hadir membawa puluhan pelayanan. Mulai dari pasar murah, pelayanan admindukcapil, kesehatan gratis, hingga pelayanan perizinan usaha,” terang Gus Fawait.
Kunjungan dimulai dari Kantor Desa Sempolan, tempat Gus Fawait bersilaturahmi dengan para guru ngaji. Dalam pertemuan itu, ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan guru ngaji.
“Dalam waktu dekat, Pemkab Jember akan segera mencairkan insentif untuk guru ngaji. Selain itu, anak-anak dari guru ngaji juga akan mendapat biaya pendidikan gratis,” tegasnya.
Dari Desa Sempolan, Gus Fawait melanjutkan kegiatan ke Lapangan Sempolan untuk memimpin Apel Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.
Tidak berhenti di situ, Gus Fawait bersama Ketua DPRD Jember Ahmad Halim mendatangi Puskesmas 1 Silo untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan baik dan merata.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kecamatan Silo mendapatkan layanan kesehatan yang prima,” ujar Gus Fawait sambil memberi semangat kepada para pasien yang dirawat.
Selanjutnya, Gus Fawait menggelar dialog dengan gabungan kelompok tani di Cafe Regar, Desa Garahan, serta bertemu para RT dan RW Desa Sidomulyo.
Dalam pertemuan tersebut, Pemkab Jember menyerahkan sejumlah bantuan, antara lain Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk petani dan SK Pengukuhan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mendukung pengembangan wisata desa.
Program Bunga Desaku menjadi bukti nyata komitmen Gus Fawait untuk menghadirkan pelayanan pemerintah langsung ke masyarakat, mempercepat solusi terhadap berbagai kebutuhan warga, dan memastikan pemerataan pembangunan hingga pelosok.
“Kami ingin masyarakat merasakan bahwa pemerintah hadir, tidak hanya di kantor kabupaten, tetapi juga di desa dan kecamatan,” pungkas Gus Fawait. (geh.hel)


