25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Bupati Fawait: Kabupaten Jember Masih Kekurangan Dokter, Universitas dr Soebandi Siap Jadi Solusi

Yayasan JIS kini membangun UDS Tower setinggi lima lantai, yang ditandai dengan peletakan batu pertama Bupati Jember, Muhammad Fawait, Sabtu (12/7/2025).

Pemkab Jember, Bhirawa.
Kabupaten Jember masih menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan tenaga dokter. Meski program pelayanan kesehatan gratis berbasis Universal Health Coverage (UHC) telah digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, kebutuhan tenaga medis—terutama dokter—masih jauh dari cukup.

Menjawab tantangan itu, Universitas dr Soebandi (UDS), perguruan tinggi berbasis kesehatan yang terus berkembang di Jember, kini melakukan terobosan besar.

Berawal dari STIKES Jember yang berdiri pada 2011, UDS resmi bertransformasi menjadi universitas pada 2021 dan berada di bawah naungan Yayasan Jember Internasional School (JIS).

Sebagai bagian dari pengembangan kapasitas pendidikan dan infrastruktur, Yayasan JIS kini membangun UDS Tower setinggi lima lantai, yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, Sabtu (12/7/2025).

“Saya bangga UDS terus berkembang. Semoga ke depan bisa membuka Fakultas Kedokteran, karena kebutuhan dokter di Jember masih sangat kurang,” ujar Bupati Fawait dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa pemenuhan tenaga medis lokal sangat penting demi keberhasilan layanan kesehatan gratis melalui UHC.

“Dengan UHC, paling tidak kebutuhan dasar kesehatan warga sudah terpenuhi. Tapi SDM-nya juga harus disiapkan,” imbuhnya.

Tak hanya soal infrastruktur pendidikan, Pemkab Jember juga mengalokasikan beasiswa bagi 20 ribu mahasiswa di tahun ini, terbesar dalam sejarah Jember.

Berita Terkait :  Halal Bihalal di Lingkungan Dinsos Jatim, Merajut Silaturahmi, Menyatukan Semangat

Beasiswa ini menyasar mahasiswa dari dalam dan luar Jember, sebagai langkah konkret meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Peningkatan SDM ini diyakini menjadi kunci dalam menekan angka kematian ibu dan anak, serta mempercepat pengentasan kemiskinan di Jember.

“Kalau SDM kita kuat, masalah kemiskinan dan kesehatan bisa tertanggulangi. Jember bisa lebih sejahtera,” tegas Gus Fawait.

Dengan kolaborasi antara sektor pendidikan dan kebijakan publik, Jember bersiap mencetak tenaga kesehatan yang tak hanya mumpuni, tapi juga lahir dari dan untuk daerah sendiri. (geh.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru