25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Buka Kelas Orang Tua Hebat Seri 3 DPPKB, Wabup Nganjuk Optimis Entaskan Stunting

Lurah Mangundikaran terima hadiah lomba video Ayah Hebat.

Pemkab Nganjuk, Bhirawa
Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak, seringkali terkait dengan kemiskinan karena keluarga yang kurang mampu cenderung memiliki akses terbatas terhadap nutrisi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan yang bersih. SDGs, khususnya tujuan ke-2 (Tanpa Kelaparan) dan tujuan ke-1 (Tanpa Kemiskinan), secara langsung berkaitan dengan upaya mengatasi stunting dan kemiskinan.

Untuk itu pemerintah kabupaten Nganjuk terus menunjukkan komitmennya dalam upaya menekan angka stunting. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Pemkab Nganjuk menyelenggarakan kegiatan Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) dalam rangkaian Kelas Orang Tua Hebat Seri 3 dengan mengusung tema ‘ASI Eksklusif dan Imunisasi Rutin Lengkap’, Selasa (8/7). Kegiatan ini digelar secara Luring dan Daring dari Ruang Rapat Anjuk Ladang, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, yang akrab disapa Mas Handy. Turut hadir pula Kepala Dinas PPKB, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Komisi IV DPRD Kabupaten Nganjuk, jajaran camat dan kepala kelurahan se-Kabupaten Nganjuk, Ketua TP PKK, Ketua DWP Kabupaten Nganjuk, narasumber dokter spesialis anak, kader IMP, calon pengantin, ibu hamil, serta orang tua balita dan baduta.

Dalam laporannya, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi, menyampaikan bahwa program Tamasya merupakan inisiatif strategis dari BKKBN yang bertujuan menyediakan layanan pengasuhan anak yang terintegrasi. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan para orang tua dan pengasuh dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sejak dini.

Berita Terkait :  Tolak Uji Seismik KEI, GMK Kembali Demo di Halaman Kantor Bupati Sumenep

”Perlu diketahui kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan peilaku bagi catin, ibu hamil, ibu yang memiliki balita dan baduta, ayah balita dan baduta, pengasuh TPA, PKB, dan lainnya dalam mengelola keluarga dalam tumbuh kembang anak,” tuturnya.

Sementara itu, Mas Handy, saat membuka acara, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap semua pihak yang telah berperan serta dalam menyukseskan program ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan generasi bebas stunting di Nganjuk.

”Ini bukan hanya program Kabupaten Nganjuk, melainkan bagian dari upaya nasional. Maka kita semua harus konsisten dan fokus dalam menuntaskannya,” tegasnya.

Mas Handy optimistis, dengan kerja sama yang solid, angka stunting di Kabupaten Nganjuk bisa ditekan secara signifikan dan akan berdampak langsung terhadap capaian Provinsi Jawa Timur. Jika Nganjuk mampu menurunkan stunting meski hanya satu digit, ini bisa memberi pengaruh besar di level provinsi.

Mas Handy juga menyinggung keberhasilan gerakan Selantang (Sekolah Lansia Tangguh) yang baru saja menggelar wisuda di Desa Balongasem. Menurutnya, semangat para lansia yang terus ingin berdaya merupakan refleksi dari keberhasilan program-program pemberdayaan keluarga.

Dengan mengatasi kemiskinan dan stunting melalui berbagai program dan kebijakan yang terkoordinasi, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, serta berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. [dro.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru