26 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

BPS Sidoarjo Imbau Perusahaan Tidak Takut Didata Untuk Survei Industri

Kepala BPS Sidoarjo,M.Ismail, memberikan anugerah kepada perusahaan di Sidoarjo atas kerja sama yang baik dalam kegiatan survei industri 2024, di Fave Hotel Sidoarjo. foto: alikusyanto/bhirawa.

Sidoarjo,Bhirawa.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo menghimbau kepada para pengusaha yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo supaya tidak khawatir, ketika perusahaannya didatangi oleh petugas yang akan melakukan survei industri.

Karena, nama yang ditampilkan dalam program kegiatan BPS tersebut, tidak sampai menyebut by name by address perusahaan. Namun dibuat secara global sesuai jenis perusahaan.

Untuk kegiatan survei industri ini, BPS Sidoarjo telah mengambil sample ke 81 perusahaan yang berada di 18 wilayah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Sample perusahaan paling banyak ada di kecamatan seperti Taman dan Waru, sebab disana paling banyak perusahaan yang ada.

“Untuk kegiatan survei industri ini, kita telah mengerahkan 12 sampai 15 petugas. 1 petugas bisa melakukan survei pada 4 sampai 5 perusahaan,” kata Kepala BPS Sidoarjo, M.Ismail, SSi, Mec Dev, Kamis (14/11) akhir pekan lalu, di Fave Hotel Sidoarjo, disela-sela FGD survei industri besar sedang.

Survei Industri ini menurut Ismail, sebagai statistik Sidoarjo di bidang industri untuk menuju Indonesia emas tahun 2045. Survei industri, menurut Ismail, dilakukan untuk bisa mengetahui seberapa besar peranan dari sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

“Kalau tidak punya data tentang industri, maka kita tidak bisa melakukan kebijakan -kebijakan terkait masalah industri,” kata Ismail, dalam kegiatan yang mengundang sekitar 63 perushaan di Kabupaten Sidoarjo itu.

Berita Terkait :  Pj Wali Kota Mojokerto Imbau Warga Isi Data Bila Terima WA Blast SPI 2024 dari KPK

Diakui oleh Ismail, bahwa selama ini baik di tingkat nasional maupun daerah (Sidoarjo), PDRB atau pendapatan domestik regional brutto, banyak disumbang dari sektor industri.
Di kabupaten Sidoarjo, kata Ismail, sumbangsih sektor industri untuk PDRB pada tahun 2024 ini mencapai Rp270 triliun.

“Tapi dari segi pertumbuhan, sektor industri ini mulai melemah,” ujarnya.

Survei industri dianggap sangat penting, lanjut Ismaik, agar kebijakan yang nanti akan dikeluarkan oleh Pemerintah akan bermanfaat bagi pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan industri yang bersangkutan.

Kalau perusahaan sampai tidak mau dan tidak memberikan data industri dengan tepat, maka akibatnya Pemerintah juga tidak akan bisa memberikan kebijakan yang tepat pula kepada perusahaan.

Misalnya saja untuk memberikan kebijakan terkait cukai. Ataupun dalam memberikan kebijakan bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan eksport-import.

“Kita imbau perusahaan agar bisa memberikan data yang benar dan tepat. Karena data yang disampaikan oleh pihak industri, nantinya akan berguna bagi industri yang bersangkutan” kata Ismail.

Dirinya sempat sedikit menyayangkan, karena masih ada sebagian kecil perusahaan di Kabupaten Sidoarjo yang tidak bersedia dalam memberika data-data industri kepada petugas survei industri.

Sekarang ini, menurut Ismail, semua pihak perlu untuk mewaspadai, jangan sampai terjadi adanya DeIndutrialisasi. Akibat dari pertumbuhan industri yang mulai melemah.

Perusahaan yang ada di Sidoarjo, juga diharapkan jangan sampai ada yang pindah keluar dari Sidoarjo, akibat tekanan upah buruh setiap tahunnya. Sebab kalau sampai terjadi, yang rugi adalah Pemkab Sidoarjo dan masyarakat Sidoarjo. Selain PDRB sektor industri berkurang, dampak lainnya adalah munculnya penggangguran dan terjadinya kemiskinan.

Berita Terkait :  KPU Kota Pasuruan Tetapkan Jumlah DPT Sebanyak 153.678 Pemilih

Semua pihak di Kabupaten Sidoarjo, diajak oleh Ismail, untuk perlu memikirkan kira-kira sektor lain, yang perlu mendapat perhatian lebih, selain sektor industri, yang bisa dikembangkan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

“Saat ini eranya serba online, maka sektor pergudangan atau sektor transportasi bisa menjadi alternatip yang lain,” komentar Ismail.

Ismail mengungkapkan sektor -sektor yang selama ini telah dijalani warga masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, sebagai mata pencahariannya. Urutan pertama, adalah sektor jasa yang angkanya mencapai 60%, kedua dari sektor industri sebesar 30% dan ketiga dari sektor pertanian sebesar 1 persen lebih.

“Semakin maju kotanya, pasti sektor jasanya juga semakin banyak,” kata Ismail.

Kabupaten Sidoarjo yang selama ini dianggap kota penyangga Kota Surabaya, menurutnya tidak boleh kalah dengan Kota Surabaya. Semua kegiatan ekonomi di Kota Sidoarjo harus bisa bagus.(kus.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img