Sampang, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang mulai mematangkan rangkaian persiapan Sensus Ekonomi (SE) 2026. Sepanjang 2025, tahap awal dilakukan melalui pemetaan dan identifikasi seluruh kegiatan usaha di Kabupaten Sampang, termasuk wilayah kepulauan seperti Pulau Mandangin.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Sampang melalui Kasubag Umum, Ramdanul, dalam wawancara pada 25 November 2025. Ia menjelaskan bahwa SE 2026 menyasar seluruh kegiatan usaha non-pertanian dan non-pemerintahan, sementara sektor pertanian memiliki sensus tersendiri yang dilakukan pada tahun berakhiran 3.
Meski begitu, usaha yang berkaitan dengan pertanian namun berbentuk perdagangan tetap dihitung sebagai bagian dari Sensus Ekonomi.
Ramdanul menegaskan bahwa rekrutmen petugas atau mitra statistik untuk SE 2026 akan dibuka pada Maret 2026 dan dilakukan secara terbuka. Seluruh informasi diumumkan melalui website dan media sosial resmi BPS.
“Masyarakat sering merasa rekrutmen tiba-tiba. Padahal seleksi dilakukan setahun sebelumnya. Jika ada yang tidak bisa mendaftar, biasanya karena terlambat informasi, bukan karena ‘orang dalam’,” ujarnya.
Setiap petugas yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan intensif untuk memastikan pemahaman terhadap konsep dan standar pendataan.
Sementara jumlah kebutuhan petugas masih menunggu keputusan pusat, berdasarkan pembagian beban usaha di tiap kecamatan dan desa.
Terkait perlindungan data, Ramdanul menegaskan bahwa BPS berpegang pada UU No. 16/1997, yang melarang publikasi data mikro seperti nama dan alamat. Data hanya diberikan dalam bentuk agregat untuk kepentingan pemerintah.
Ia juga menyampaikan bahwa draf revisi UU Statistik tengah membahas sanksi lebih tegas bagi pihak yang menolak memberikan data.
“Sensus ini penting untuk memotret kondisi ekonomi daerah. Partisipasi masyarakat akan sangat menentukan hasilnya,” tutupnya. (lis.hel)