Bojonegoro, Bhirawa
Upaya perluasan cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan terus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro. Bertempat di salah satu Resto di jalan gajah mada Bojonegoro, lembaga ini menggelar kegiatan Media Gathering bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Senin (30/6). Kegiatan ini bertujuan membangun sinergi antara pemerintah daerah dan insan pers dalam menyosialisasikan perlindungan bagi pekerja rentan.
Dengan mengusung tema “Bersinergi Membangun UCJ di Bojonegoro”, acara tersebut diikuti oleh insan pers di Bojonegoro, jajaran BPJS Ketenagakerjaan, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro, Fadilah Utami, dalam sambutannya menyampaikan bahwa media memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi jaminan sosial kepada masyarakat, khususnya di sektor informal dan non-formal.
“Saya mulai bertugas di Bojonegoro sejak Februari 2025. Meski baru pertama kali bertemu langsung dengan rekan-rekan media, saya merasa senang dan berharap ke depan bisa bersinergi lebih erat,” ungkap Fadilah.
Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro telah memberikan perlindungan kepada 157.058 pekerja melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Selain itu, Fadilah turut menyinggung perihal Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang sempat disalurkan oleh pemerintah. Dijelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan hanya berperan sebagai pihak yang melakukan penyaringan awal calon penerima sesuai regulasi yang berlaku, sementara keputusan pencairan dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Sebagian besar bantuan sudah tersalurkan, dan yang lainnya masih dalam proses di Kementerian Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Heri Widodo, menegaskan bahwa kolaborasi antara media dan lembaga sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan sangat penting untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, khususnya dengan memberikan jaminan sosial bagi masyarakat pekerja yang belum terlindungi.
Acara kemudian ditutup dengan sesi diskusi interaktif, yang membahas strategi komunikasi dan penguatan sinergi dalam menyosialisasikan program jaminan ketenagakerjaan kepada masyarakat luas.[bas.ca]