Sampang, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) menjadikan lima kabupaten sebagai pilot project pembentukan unit layanan disabilitas penanggulangan bencana. Salah satunya Kabupaten Sampang.
Kepala Pelaksana BPBD Sampang Candra Ramadhani Amin mengatakan, pihaknya mendapatkan imbauan dan permintaan dari BPBD Jatim untuk mendirikan unit layanan disabilitas penanggulangan bencana. Harapannya, orang-orang difabel tidak hanya menjadi objek. Tapi, juga menjadi subjek.
Berdasarkan informasi dari BPBD provinsi, di Jatim hanya ada lima kabupaten yang ditunjuk sebagai pilot project pembentukan program tersebut. Yakni, Kabupaten Pacitan, Pasuruan, Lumajang, Malang, dan Sampang.
“Untuk di Sampang saat ini tengah dalam proses penyusunan draf,” terangnya.
Menurut Candra, jika draf tersebut selesai, nantinya bakal diajukan pada Bagian Hukum Setkab Sampang untuk mendapatkan pengesahan dari Bupati. Dokumen itu nanti bisa segera dibentuk unit layanan disabilitas (ULD) tersebut. Minggu (6/7).
“Unit layanan disabilitas berbeda dengan Tagana (taruna siaga bencana),” ujarnya.
Candra mengatakan, melalui program tersebut ditargetkan bisa mendorong para disabilitas bisa lebih mandiri.
Sehingga, ke depan para disabilitas di kabupaten yang menjadi pilot project program tersebut bisa menjadi mandiri dalam menghadapi kebencanaan.
“Pembentukannya akan dimulai dari kabupaten. Baru nanti akan berkembang ke kecamatan-kecamatan,” tandasnya. [lis.gat]


