Personel BPBD Kabupaten Kediri ketika menggelar peralatan kebencanaan, Jumat (21/11/2025).
Kabupaten Kediri, Bhirawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri meningkatkan kesiapsiagaan dengan memberlakukan siaga 24 jam. Langkah ini merupakan tindak lanjut instruksi Bupati Hanindhito Himawan Pramana, merespons tingginya curah hujan yang memicu potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Kediri.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, menjelaskan bahwa instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Kediri Nomor: 300.2.3/15/418.07/2025. Fokus utama BPBD saat ini adalah memantau dan memitigasi potensi bencana di wilayah-wilayah yang rawan.
“Kami telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi, terutama di sekitar lereng Gunung Wilis,” ujar Djoko, Jumat (21/11).
Disebutkannya, Kecamatan Tarokan, Banyakan, dan Grogol diidentifikasi memiliki potensi tinggi banjir, sementara Kecamatan Mojo rawan terhadap longsor.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Kediri telah membentuk tim siaga bencana di 80 desa yang dianggap paling rentan. Tim ini akan menjadi garda terdepan dalam memberikan respon cepat jika terjadi bencana.
BPBD Kabupaten Kediri juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai. Informasi prakiraan cuaca terkini dapat diakses melalui akun Instagram resmi BPBD Kabupaten Kediri.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras. Informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan potensi bencana akan kami sampaikan secara berkala melalui media sosial,” tambah Djoko.(van,nov.hel)