BPBD Jatim, Bhirawa
Fenomena lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, langsung mendapat perhatian BPBD Jatim. Bersama Tim Geofisika ITS Surabaya meninjau langsung lokasi tersebut pada Selasa (12/11) sore.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dengan didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettriyanto dan Plt Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy turut meninjau langsung kondisi lubang yang kini telah dibatasi police line. Turut hadir juga Tim Bidang KL BPBD Kabupaten Blitar dan Kepala Desa setempat, Ahmad Muhibbudin.
“Bersama Tim ITS, kami berharap bisa dilakukan kajian akademik yang mampu mengetahui fenomena apa yang sedang terjadi di Sungai Kaliasat ini,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto juga berharap.
Gatot mengimbau masyarakat setempat agar mematuhi jarak garis police line yang telah dipasang di lokasi fenomena lubang besar berada. Hal ini dimaksudkan agak masyarakat terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan.
“Kami berharap masyarakat mematuhi dan tidak melintasi police line yang dipasang di lokasi tersebut. Apalagi saat ini sudah mulai musim penghujan, sehingga ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja,” pesannya.
Dalam hal ini, Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah. Yakni menggunakan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) yang berfungsi untuk mendeteksi objek bawah permukaan.
Sementara itu, Kades Dawuhan, Ahmad Muhibbudin mengisahkan, fenomena lobang di Sungai Kaliasat itu bermula saat terjadi hujan deras pada awal November lalu. Kala itu salah satu warganya menemukan lobang tersebut, yang kemudian semakin hari semakin lebar.
“Kami memang berharap ada kajian terkait lobang yang membuat tanah ambles ini. Apakah membahayakan bagi warga apa enggak,” pungkasnya. [bed.gat]