29 C
Sidoarjo
Monday, September 23, 2024
spot_img

BPBD Jatim dan Siap Siaga Peduli Penanggulangan Bencana Penyandang Disabilitas

Surabaya, Bhirawa
BPBD Jatim terus menggandeng kelompok rentan dalam meningkatkan kapasitas dalam penanggulangan bencana. Setelah melalui serangkaian proses rintisan dan tahapan, Provinsi Jatim akhirnya memiliki Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB).

Bersama, Siapa Siaga-Program Patnership Australia, BPBD Jatim secara resmi melaunching dan menyosialisasikan ULD-PB Provinsi Jawa Timur di Hotel Movenpick Surabaya, Selasa (25/6/2024).

Peluncuran ULD-PB ini ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto; Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dan Direktur Pencegahan BNPB, Pangarso Suryotomo.

Hadir juga, Konjen Australia di Surabaya, Anthea Griffin; Team Leader Siap Siaga Indonesia, Lucy Dickinson. Serta Koordinator Program Siap Siaga Jatim, Ancilla Bere dan perwakilan sejumlah penyandang disabilitas.

“Kelompok disabilitas ini biasanya disebut kalangan rentan, ketika terjadi bencana tidak terfikirkan. Tetapi BPBD ternyata sudah ada ide. Ini program yang luar biasa,” kata Benny Sampirwanto.

Pembentukan ULD-PB ini, sambung Benny, merupakan komitmen Pemprov Jatim dalam upaya penanggulangan bencana, hingga melibatkan kelompok disabilitas dalam setiap tahapannya.

“Kami berharap unit ini akan memberikan literasi, pendidikan dan penguatan kapasitas kepada penyandang disabilitas, jika terjadi bencana. Sesuai dengan pengarusutamaan gender dan ada kesetaraan terhadap penyandang disabilitas ini,” harapnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menyampaikan terima kasih atas dukungan Siap Siaga. Sebab Siap Siaga merupakan partnership Pemerintah Australia dengan Indonesia, sehingga terwujud ULD-PB Jatim ini.

Berita Terkait :  Pakar Epidemiologi Jelaskan Alasan Minum Air dari Galon Polikarbonat tak Sebabkan Gangguan Janin

“Di Jawa Timur ini ada 14 potensi ancaman bencana. Dari 14 ancaman tersebut, yang akan terdampak, bukan hanya kita masyarakat normal, tapi juga teman teman difabel,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, lanjut Gatot, kelompok penyandang disabilitas harus difasilitasi dengan memberikan pelatihan dan fasilitas lain. Diantaranya seperti early warning system (EWS), yang sesuai dengan disabilitas.

“Inilah tugas dari ULD ke depan. Teman teman difabel diberikan pelatihan untuk penanganan bencana dan sosialisasi pencegahan bencana,” tambahnya.

Konjen Australia Anthea Griffin saat memberikan sambutan dengan Bahasa Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jatim atas inisiatif peluncuran ULD-PB ini. “Perhatian Pemprov Jatim kepada kelompok disabilitas di Jatim saat ini merupakan wujud kepedulian yang luar biasa,” ungkapnya.

ULD-PB ini pun mendapat apresiasi dari anggota DPD RI terpilih, Lia Istifhama. Pihaknya juga mengapresiasi terobosan dan inivasi Pemprov Jatim dalam layanan ini.

“Kami siap mengadvokasi kebutuhan layanan kelompok disabilitas Jatim di level nasional saat resmi duduk menjadi senator nanti,” pungkasnya. [bed.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img