BPBD Jatim, Bhirawa
BPBD Jatim memastikan seluruh kesiapan menjelang event Bulan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) pada 1-3 Oktober 2025 di Mojokerto Raya.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto pun mengecek salah satunya kesiapan Both Informasi Bulan PRB yang ada di area kedatangan 1A dan 1B Bandara Juanda, Senin (29/9).
“Bulan PRB bukan hanya agenda BPBD saja, tetapi juga milik semua elemen Jawa Timur. Karenanya, semua unsur penthahelix harus bersinergi, mulai dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, relawan kebencanaan, akademisi, dunia usaha, hingga kalangan media massa,” kata Kalaksa Gatot Soebroto.
Mengapa kegiatan dengan tagline “Tangguh Rek” ini dipusatkan di Mojokerto Raya? Menurut Gatot, pemilihan lokasi ini didasari karena Mojokerto selama ini dikenal memiliki jejak sejarah kejayaan Majapahit yang dulu berhasil menyatukan Nusantara.
“Spirit Majapahit kita hadirkan kembali sebagai energi kolektif. Seperti dulu Nusantara dipersatukan, kini kita ingin di Bumi Majapahit ini semangat mewujudkan ketangguhan Indonesia bisa dipersatukan, dengan cara meningkatkan kapasitas lokal dan mengurangi risiko bencana yang ada,” jelasnya.
Pihaknya berharap semangat sejarah kejayaan itu menjadi simbol, bahwa pengurangan risiko bencana membutuhkan persatuan dan gotong royong lintas sektor. Bukan hanya tugas Pemerintah saja, tetapi juga seluruh elemen masyarakat secara keseluruhan.
Bulan PRB 2025 di Mojokerto ini juga, sambungnya, diharapkan tidak sekadar seremoni belaka. Namun, kehadirannya mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat, bahwa bencana bisa datang kapan saja. Tetapi upaya kesiapsiagaan adalah yang utama.
“Karenanya perlu penyadaran dan penguatan kapasitas. Dimulai dari hal sederhana, seperti menjaga lingkungan, latihan simulasi evakuasi, hingga aktif mendukung program mitigasi di daerah,” pesannya.
Bagi Jawa Timur, masih kata Gatot, gelaran ini adalah panggung untuk memperlihatkan diri sebagai Gerbang Baru Nusantara yang tangguh, inovatif, dan adaptif. Dari Mojokerto, spirit Majapahit kembali digelorakan untuk Nusantara. Sebuah pengingat, bahwa, persatuan, kepedulian, dan kolaborasi adalah kunci membangun Indonesia yang lebih siap menghadapi bencana.
“Pesan pentingnya, penanggulangan bencana bukan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Bulan PRB yang akan digelar selama tiga hari, mulai 1-3 Oktober 2025 ini didukung keterlibatan berbagai komunitas dan elemen masyarakat. Dengan kegiatan yang berlangsung di berbagai lokasi, seperti, GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Alun-alun Kota Mojokerto Pendopo Graha Maja Tama Kabupaten Mojokerto, Kantor PCNU Kab. Mojokerto, Pendopo Agung Trowulan dan lapangan Trowulan. [bed.kt]


