Penyemprotan disinfektan oleh Tim BPBD Jatim di sejumlah pasar hewan di Jawa Timur.
BPBD Jatim, Bhirawa.
Pemprov Jatim gerak cepat (gercep) dalam pencegahan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah di Jatim. Tak hanya vaksinasi oleh Tim Dinas Peternakan, kolaborasi Tim BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten/Kota dilibatkan dalam upaya pencegahan melalui penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan di berbagai daerah.
Salah satunya, di Kota Probolinggo yang dihadiri Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono dan di Kabupaten Magetan yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Jatim, Deny Wicaksono. Untuk Kabupaten Magetan, penyemprotan dilakukan di Pasar Hewan Parang, Desa Parang Kecamatan Parang pada Kamis (16/1).
Penyemprotan dilakukan di area pasar hewan dan kendaraan yang melakukan mobilitas pengangkutan ternak. Dan dihadiri oleh Kadis Peternakan Jatim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan, Tenaga Ahli BPBD Jatim dan Forkopimcam setempat.
“Kami akan terus mendukung upaya penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penularan virus PMK. Penyemprotyan ini dilakukan oleh Tim BPBD Kabupaten/Kota,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Jumat (17/1).
Dukungan ini, sambung Gatot, mulai dari memberikan material bahan penyemprotan. Sehingga dengan disinfektan ini, Tim BPBD di sejumlah daerah di Jawa Timur akan melakukan penyemprotan guna mencegah penyebaran virus PMK.
“Kita juga akan menerjunkan Tim Penyemprotan di sejumlah daerah untuk membantu pengendalian virus agar tidak meluas dan menular ke wilayah yang lain,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, telah diserahkan 3500 vaksin PMK dari Disnak Provinsi Jatim kepada Dinas Peternakan setempat. Selain di Magetan, penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penularan Virus PMK juga telah dilakukan Tim Gabungan BPBD Kabupaten/kota, di sejumlah daerah, seperti, Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Malang, Blitar, Ponorogo, Bojonegoro hingga Pacitan.
Sementara, sejak 1 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025, dilaporkan, sebanyak 11.317 ekor sapi di Jatim terjangkiti PMK. Dari jumlah itu, 70 persen proses penyembuhan, 22 persen sembuh dan sisanya mati dan dipotong paksa. [bed.hel]