BPBD Jatim, Bhirawa
BPBD Jatim terus menyalurkan bantuan air bersih di wilayah Jawa Timur yang masih terdampak kekeringan. Salah satunya melakukan dropping air bersih di Desa Sumberejo, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Rabu (30/10).
Penyaluran bantuan air bersih terhadap warga di Desa Sumberejo ini dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto. Turut mendampingi, di antaranya Kepala Bakorwil Madiun, Heru Wahono Santoso; Kalaksa BPBD Kabupaten Trenggalek, Triadi Atmono, Penata PB Ahli Madya, Sriyono,l; Tenaga Ahli BPBD Jatim, Bige Agus Wahyuono dan Kades setempat.
“Sebanyak 12.000 (dua belas ribu) liter air bersih kami salurkan kepada 664 KK (Kepala Keluarga). Atau sekitar 1.858 jiwa warga terdampak kekeringan di Desa Sumberejo,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Tak hanya bantuan air bersih, Gatot menjelaskan, BPBD Jatim juga memberikan bantuan logistik bagi warga setempat. Yaitu bantuan jerigen, tandon air dengan kapasitas 1200 liter, terpal dan makanan siap saji.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat. Utamanya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,” ungkapnya.
Kalaksa BPBD Jatim bersama rombongan juga meninjau jembatan yang putus di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Dijelaskan Gatot, berdasarkan asesmen Tim BPBD, hal itu terjadi akibat luapan banjir setelah hujan deras sejak sore pada 20 Oktober lalu.
Untuk kondisinya, Gatot mengaku, saat ini jembatan tersebut tidak bisa difungsikan. Karena kondisi tersebut, masyarakat harus rela berputar menempuh jarak sekitar 5 kilometer dengan akses jalan yang lebih sempit.
“Rencananya, jembatan dengan lebar 3 meter, panjang 36 meter dan tinggi 3,5 meter ini akan segera diperbaiki dengan memperlebar badan jembatan,” pungkasnya. [bed.gat]
