Kota Kediri, Bhirawa
Venue pertandingan Liga 1 2025/2026 Persik Kediri menghadapi Persebaya Surabaya yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Brawijaya Kota kediri pada 7 November 2025 mendatang masih belum jelas. Hal ini terkait perizinan dari pihak keamanan.
Berdasarkan hasil risk assessment, tingkat kelayakan Stadion Brawijaya hanya mencapai 42,8 persen, jauh di bawah ambang batas minimal 60 persen yang ditetapkan untuk penyelenggaraan Liga 1.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri, Tri Widodo mengatakan Persik Kediri masih berharap dan berupaya agar laga derby Jawa Timur tersebut tetap bisa digelar di kandang Persik, Stadion Brawijaya Kota Kediri.
“Harapannya ya tetap main di Stadion Brawijaya. Meskipun kemarin Pak Kapolres Kediri Kota sudah menyampaikan tidak memberikan izin berdasarkan hasil risk assessment,” kata Widodo, Kamis (30/10).
Harapan itu tidak lepas dari tingginya animo masyarakat Kediri untuk menyaksikan sepak bola. Fans Persik Kediri, Persikmania, tentu juga sudah menunggu berlangsungnya laga derby Jawa Timur yang diprediksi bakal berlangsung seru itu.
Dukungan suporter secara langsung akan menjadi motivasi lebih dan Persik Kediri sangat butuh semangat itu. Selain itu, pertandingan melawan Persebaya musim sebelumnya juga bisa digelar di Stadion Brawijaya dan berlangsung aman.
“Musim sebelumnya main di Stadion Brawijaya juga. Selama ini hubungan suporter juga baik, tidak pernah ada kres. Itu yang menjadi patokan kami untuk tetap berupaya bisa main di sini,” jelas Widodo.
Menurutnya, yang menjadi masalah utama adalah pagar pembatas antara tribun penonton dengan area lapangan. Bukan soal pencahayaan stadion yang saat ini masih dalam proses pemasangan lampu LED.
“Yang menjadi masalah itu pagar pembatas. Pak Kapolres saat pertandingan lawan PSM Makassar menyampaikan ke saya agar pagar pembatas segera diganti. Kemarin saat risk assessment rekomendasinya juga begitu,” ungkap Widodo.
Widodo menambahkan, upaya perbaikan di sejumlah sektor Stadion Brawijaya Kota Kediri telah dilakukan. Mulai dari ruang ganti pemain, wasit, broadcasting, ruang medis dan toilet. Termasuk pemasangan lampu LED.
Sebagai antisipasi, Panpel Persik Kediri juga sudah berupaya untuk melakukan komunikasi dengan stadion lain. Seperti Gelora Joko Samudro Gresik, Gelora Delta Sidoarjo, Surajaya Lamongan dan Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan.
“Hasilnya mendapat penolakan dari pengelola stadion. Makanya kami meminta dan berupaya untuk tetap main di Stadion Brawijaya. Kalau away atau musafir sangat disayangkan sekali,” tandas Widodo. [van.wwn]


