Kota Batu, Bhirawa
Berakhirnya tahun 2024 membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu mulai fokus pelaksanaan program – program tahun 2025. Diantaranya, mempersiapkan diri keikutsertaan Kota Batu dalam Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jatim 2025. KONI Kota Batu memulai Pemusatan Latihan Kota (Puslatkot) Ring 1 yang menjadi ajang penggemblengan atlet Kota Wisata Batu (KWB).
Menurut Ketua Umum KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi SSos MM, Puslatkot merupakan wadah penting bagi para atlet KWB untuk terus mengasah dan meningkatkan kemampuan dan skill atlet dalam Cabang Olahraga (Cabor) yang digeluti. Diharaplan para atlet Kota Batu bisa mengukir prestasi, terutama di Porprov Jatim 2025 yang menjadi di tahun 2025.
“Puslat Kota Batu Ring 1 akan segera dimulai pada bulan Februari. Kemudian akan dilanjutkan dengan ring 2 yang dilaksanakan bulan Maret,” ujar Sentot, Selasa (17/12).
Sentot juga menjelaskan, dengan program – program yang telah disiapkan, pihaknya dapat mengathui setiap perkembangan masing-masing atlet menuju Porprov Jatim 2025. Dan diharapkan perkembangan yang dicapai sesuai dengan kemampuan dari masing-masing cabor.
Kegiatan Puslatkot akan rutin selalu dilaksanakan KONI Kota Batu. Karena hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menerapkan sport science dalam pembinaan atlet yang akan diterjunkan ke Porprov Jatim 2025.
Diketahui, beberapa waktu lalu KONI Kota Batu telah melakukan pengukuran hasil latihan atlet Puslatkot binaannya. Pengukuran kemampuan atlet dilakukan KONI di GOR Gajahmada Kota Batu dengan memggandeng Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM).
Kegiatan ini diikuti 150 atlet Puslatkot KONI Kota Batu yang terdiri dari 27 cabang olahraga. Sedikitnya ada 15 tes yang harus diikuti atlet. Yaitu, lari 20 m, T Tes, Spider Tes, Beep Test, Body Composition, Whole Body Reaction, Sit And Reach, Push up, Sit Up, Wall Squat, Bass Test, Hand Grip, Side Step Test, Vertikal Jump dan Lempar Bola Medicine.
Hasil tes pengukuran masing – masing atlet Kota Batu kemudian dianalisa Tim UM. Tim ini yang akan memaparkan kelebihan dan kekurangan atlet yang perlu diperbaiki dalam latihan selanjutnya.
“Maka saya meminta kepada para pelatih untuk mendampingi atletnya saat tes, agar tahu persis bagaimana kekurangan dan kelebihan atletnya yang bisa diasah,” tambah Sentot.
Setiap atlet Cabor menjalani tes yang berbeda satu dengan lainnya. Tesnya didasarkan pada kebutuhan masing-masing atlet saat bertanding. Dan hasil tes tersebut juga dipergunakan sebagai pedoman latihan untuk masing – masing atlet. [nas.fen]