Rencana Kantor Balad Grup Cabang China.
Situbondo, Bhirawa.
Jajaran Bandar Laut Dunia (Balad) Grup kian menunjukkan eksistensinya dalam bidang budidaya perikanan. Setelah memulai budidaya lobster, kini perusahaan milik pria asal Situbondo itu siap memulai budidaya ikan kerapu.
Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawy mengatakan, bisnis budidaya ikan kerapu nanti akan menjual bibit ikan kerapu ke Vietnam. “Kita akan berangkat ke Hanoi pada hari Rabu, 15 Januari besok. Di sana kita akan presentasi di depan pejabat MARD Vietnam dan KKP Vietnam,” ungkap Jhi Lilur
Pria yang akrab disapa Jhi Lilur ini menyampaikan, setelah itu tim Balad Grup akan bertemu para pembudidaya ikan kerapu di Vietnam. “Selanjutnya kami membuat kontrak jual beli bibit kerapu dan melakukan hatchery di Situbondo,” urai Jhi Lilur.
Lebih lanjut, Jhi Lilur mengungkapkan, ada enam anggota Balad Grup yang akan terbang ke Vietnam untuk mematangkan kerjasama budidaya ikan kerapu. “Kemudian pada hari Selasa, 21 Januari kami langsung memasang dua keramba di Desa Gelung dengan kapasitas 50 ribu ekor bibit ikan kerapu,” papar Jhi Lilur.
Selanjutnya, pada Bulan Februari, kata Jhi Lilur, Balad Grup akan kontrak jual beli ikan kerapu dengan pembeli China. “Pembeli kerapu dari China ini akan datang ke Gelung. Kontrak jual beli Kerapu Situbondo dengan China akan ditandatangani di Kantor Balad Grup di Graha Pena Surabaya,” paparnya.
Selain itu Jhi Lilur juga akan melakukan Perjalanan ke China di Awal Tahun 2025 dengan membuka Cakrawala berfikir tentang Usaha Perikanan Budidaya.
“Usaha Perikanan Budidaya pada Tahun 2025 ini akan saya fokuskan pada LOKET; Yaitu Lobster, Kerapu dan Teripang. Untuk Lobster usaha Budidaya Lobster utk Tahap Pertama akan Bandar Laut Dunia Grup – BALAD Grup mulai di Gugusan Teluk Kangean, ada 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean seluas 8000 Hektar yang akan dijadikan tempat berbudidaya Lobster,” kupasnya.
Untuk Tahap Kedua akan berbudidaya di NTT. Tahap Ketiga akan berbudidaya di Sulut.Tahap Keempat akan berbudidaya di Maluku. Target budidaya di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura meningkat dari rencana 500.000.000 Ekor dalam 10 Tahun menjadi 1.000.000.000 Ekor Lobster dalam 10 Tahun.
“Budidaya Lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean ini akan mempekerjakan 5 Orang di setiap Keramba,” tambahnya
Untuk Proyeksi per tahun budidaya adalah berbudidaya 100.000.000 Ekor Lobster.
- Perlu 4.000 Keramba Benih Bening Lobster
- Perlu 4.000 Keramba Lobster.
- Perlu 40.000 Pekerja di Tahun Pertama.
“Selain berbudidaya LOBSTER, Bandar Laut Dunia Grup juga akan berbudidaya Kerapu di 10 Teluk di Gugusan Teluk Kangean. Target Budidaya Kerapu di Tahun Pertama adalah 100.000.000 Ekor Kerapu. Selain berbudidaya Kerapu di Gugusan Teluk Kangean, saya pribadi akan berbudidaya Kerapu di Situbondo,” papar Jhi Lilur.
Kata Jhi Lilur,
Spektrum Usaha semakin terbuka setelah Perjalanan Usaha ke China, Bandar Laut Dunia Grup – Balad Grup akan berbudidaya Teripang di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura Jawa Timur dan di MoF – Maumere of Flores / Kab. Sikka NTT.
Nah, lanjut Lilur,
Situbondo adalah Kabupaten Miskin yang ada di Provinsi Jawa Timur, pernah menduduki peringkat termiskin kedua di Jawa Timur lalu beranjak keluar dari peringkat Lima Besar Kabupaten Termiskin di Jawa Timur tetap sebagai Kabupaten Miskin di Jawa Timur.
Saat itu Presiden Kedua Republik Indonesia;
Jend. Besar TNI. Purn. Soeharto pada Tahun 1986 mendirikan Hatchery alias Pemijahan di Situbondo: diantaranya, Hatchery Udang
- Udang Windu – Sukses
- Udang Vaname – Sukses
- Udang Barong alias Lobster – Gagal. Lalu Hatchery Kerapu
- Beragam Jenis Kerapu dipijahkan di Situbondo dan Sukses.
“Berbekal SEJARAH SUKSES ORDE BARU pada PEMIJAHAN KERAPU di Situbondo;
- Berbekal Cakrawala meruahnya Pasar Kerapu di China, saya memutuskan untuk:
- BERUSAHA BUDIDAYA KERAPU DARI HULU KE HILIR dengan Membuka 100 Hatchery – Pemijahan Kerapu di Situbondo serta
- Jualan Bibit Kerapu di Dalam Negeri dan Luar Negeri,” ujar Jhi Lilur.
Selanjutnya Berbudidaya Kerapu di Situbondo dengan Memasang Keramba di Gelung Panarukan Situbondo.
- Tahap Awal 100 Ha
- Per Hektar 250.000 Ekor Kerapu
- Per 100 Hektar 25.000.000 Ekor Kerapu
“Budidaya Kerapu di Situbondo akan dimulai pada Selasa 21 Januari 2025 dengan memasang 2 Set Keramba di Lokasi Desa Gelung Kecamatan Panarukan Situbondo. Itu ada 2 Set Keramba:
- 1 Set Keramba terdiri dari 50 Unit Keramba
- 1 Unit Keramba berisi 500 Ekor Kerapu
- 1 Set Keramba berisi 25.000 Ekor Kerapu
- 2 Set Keramba berisi 50.000 Ekor Kerapu,” imbuhnya
Selanjutnya, tambah Jhi Lilur, setiap bulan selama Tahun 2025 akan dipasang Ratusan Keramba sampai Akhir 2025 terpasang 1000 Keramba di Area 100 Hektar di Kabupaten Situbondo Jawa Timur Indonesia.
“Guna meneguhkan Hegemoni Pasar LOKET Losbter, Kerapu Dan Teripang di China, Bandar Laut Dunia Grup akan membuka Kantor di China pada Akhir Februari 2025,” tegas Jhi Lilur. (awi.hel).