Surabaya, Bhirawa
Pembelajaran di sekolah tidak selalu harus kaku dan membosankan. Di SDN Kebraon 1 Surabaya, suasana kelas berubah menjadi lebih menyenangkan berkat kehadiran para mahasiswa dari Program Surabaya Mengajar (PSM).
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Cindy Firdaus berkemsempatan mengikuti program ini. Menurut Cindy, program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengabdi dan berkontribusi langsung dalam dunia pendidikan, sekaligus membawa semangat baru ke dalam ruang-ruang kelas.
Program Surabaya Mengajar merupakan inisiatif pengabdian mahasiswa untuk membantu proses pembelajaran di sekolah-sekolah dasar. Di SDN Kebraon 1, kehadiran mahasiswa PSM menjadi tambahan energi positif yang tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga para guru. Mahasiswa PSM tidak hanya membantu mengajar tetapi mendampingi siswa dalam belajar, hingga ikut serta dalam kegiatan sekolah lainnya.
Setiap mahasiswa membawa gaya komunikasi yang berbeda, namun tujuannya untuk membangun pemahaman dan menumbuhkan semangat belajar. Misalnya, ketika mengajarkan pelajaran Komputer, beberapa mahasiswa menggunakan kuis, dimana ketika mahasiwa selesai menjelaskan materi lalu memberi pertanyaan. Cara ini membuat siswa lebih mudah memahami materi dan berani bertanya.
Menurut salah satu siswa, Dani, kehadiran mahasiswa PSM membuatnya lebih semangat datang ke sekolah. “Kakak mahasiswa PSM seru dan cara ngajarnya enak. Aku jadi cepat paham,” ujarnya. Sementara itu, guru wali kelas menyampaikan bahwa pendekatan mahasiswa PSM sering kali membuka ruang komunikasi yang lebih akrab dan tidak kaku, terutama bagi siswa yang pemalu atau sulit beradaptasi.
Hasilnya siswa menjadi lebih aktif saat berdiskusi, lebih cepat menyelesaikan tugas, dan lebih paham saat mengerjakan tugas komputer seperti membuat PowerPoint dan AdobePhotoshop. Mahasiswa tidak hanya menjadi pengajar tambahan, tapi juga menjadi teman belajar yang seru dan menyenangkan.
Bagi guru, mahasiswa PSM juga menjadi bantuan pengajar yang sangat berarti. Selain membantu mengajar di kelas, mereka memberikan warna baru dalam metode pengajaran. Guru bisa bertukar ide, belajar pendekatan baru, dan menciptakan variasi pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Melalui kegiatan seperti ini, Surabaya Mengajar tak hanya memberi ilmu, tapi juga membuka jendela mimpi bagi anak-anak sekolah dasar untuk lebih akrab dengan teknologi. Harapannya, program ini dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak sekolah di Surabaya, karena di balik setiap klik mouse dan ketikan keyboard, ada semangat untuk masa depan yang lebih cerah.
Kegiatan di SDN Kebraon 1 adalah bukti bahwa semangat muda dan keinginan untuk berbagi bisa menciptakan perubahan nyata. Harapannya, program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah, sehingga semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa merasakan belajar dengan cara yang lebih seru. [why]



Apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada mahasiswa sebelum mereka diterjunkan ke sekolah dalam Program Surabaya Mengajar?