33 C
Sidoarjo
Friday, December 20, 2024
spot_img

Bedah Buku KHM Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam Jelang Kongres XVIII Muslimat NU, Khofifah Gaungkan Kembali Qanun Asasi NU

Banjarmasin, Bhirawa
Menjelang Kongres XVIII Muslimat NU, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menggelar Bedah Buku Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia.

Bersama 3.000 ribu anggota Muslimat NU di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah forum ini digelar di Hotel Internasional Banjarmasin, Rabu (18/12).

Momentum jelang gelaran akbar Kongres XVIII Muslimat NU pada 12-15 Februari 2025 mendatang disambut penuh antusias para pengurus dan kader. Khofifah menyebut, kongres tersebut bukan hanya menjadi ajang berkumpulnya seluruh PC dan PW  Muslimat NU dari seluruh daerah di Indonesia atau PCI Muslimat NU dari sejumlah negara.

Lebih dari itu, Khofifah ingin agar forum kongres tersebut menjadi pengingat tentang nilai-nilai ke-NU-an sebagaimana digagas oleh pendiri NU Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari dalam Qanun Asasi.

“Qanun Asasi ini bahkan menjadi mukadimah di AD ART Muslimat NU, bagaimana beliau mengajak kita semua untuk jangan pernah terpecah belah. Inspirasi yang selalu beliau sampaikan adalah persatuan dan persaudaraan,” tegas Khofifah.

Bahwa menurutnya, PR Indonesia sebagai bangsa yang besar adalah persatuan persatuan persatuan. Terutama karena dengan kondisi keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari 721 suku, dan ratusan Bahasa. Sehingga semangat persatuan dan juga persaudaraan harus terus diingatkan dan disemai bersama.

Bersama 3.000 ribu anggota Muslimat NU di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah bedah buku ini digelar di Hotel Internasional Banjarmasin, Rabu (18/12).

“Kita diingatkan oleh pendiri NU, untuk menjaga persatuan menjaga persaudaraan, dipesankan untuk menghindari pertikaian yang memicu perpecahan,” imbuh Khofifah.

Berita Terkait :  BPBD Sampang Siapkan Rp109 Juta untuk Lima Lokasi Bencana

Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa dalam Kongres XVIII Muslimat NU kita akan meluncurkan program Mustika Darling (Muslimat NU Sadar Lingkungan) dan Program Mustika Mesem (Muslimat NU Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) sebagai program nasional.

“Program ini sejatinya sudah kami lakukan di sejumlah daerah sebagai pilot project, seperti Mustika Darling, adalah program yang kita gagas dimana setiap ada kegiatan pengajian Muslimat NU ada tim yang bagian sapu bersih, sehingga begitu kegiatan berakhir tidak meninggalkan sampah,” tegas Khofifah.

Pun begitu dengan program Muslimat NU Mengentaskan Kemiskinan Ekstrim (Mustika Mesem). Dikatakan Khofifah, program ini sudah berjalan di sejumlah daerah. Dimana Muslimat NU bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan melakukan sinkronisasi data masyarakat miskin ekstrem.

“Kemudian setiap hari sebanyak mengirimkan rantangan pada masyarakat miskin tersebut. Yang isinya adalah makanan mulai nasi sayuran dan lauk-pauk. Sengaja rantangan agar lauk dan nasinya tidak tercampur,” tegasnya.

Pihaknya berharap Kongres XVIII Muslimat NU mendatang berlangsung lancar. Dan mendatangkan manfaat yang besar dan luas pada masyarakat Indonesia. Hal itu sekaligus menjadi semangat besar dari Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar di dunia.[tam]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img