30 C
Sidoarjo
Friday, November 15, 2024
spot_img

Baznas Microfinance Desa Ke-4 di Jawa Timur Diresmikan di Tulungagung

Pj Bupati Heru Suseno meninjau ruang Kantor BMD Tulungagung yang baru saja diresmikan, Jumat (15/11).

Tulungagung, Bhirawa.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan layanan Baznas Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung, Jumat (15/11). Peresmian dilakukan oleh Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, di Kantor BMD Tulungagung yang berlokasi di komplek Perkantoran Pemkab Tulungagung di Jl Agus Salim Kota Tulungagung.

Pj Bupati Heru Suseno usai acara peresmian memastikan Pemkab Tulungagung akan terus mendukung Baznas. Terlebih BMD Tulungagung yang di Jatim merupakan yang ke-4 setelah BMD Sawojajar, BMD Sampang dan BMD Ponorogo sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Tulungagung.

“Sebelum dilaunching, sebagian besar pedagang di car free day (di sekitar Alun-Alun) sudah memanfaatkan BMD. Bahkan saat ini sudah ada 500 pengusaha mikro dan kecil yang antre menunggu giliran,” ujarnya.

Pemkab Tulungagung, lanjut dia, sudah pula mendukung dengan meminjamkan kantor yang saat ini digunakan BMD Tulungagung.

“Pemkab meminjami dan yang merenovasi Baznas. Kami pun nanti akan dukung jika terwujud Microfinance Institut di Tulungagung dengan melibatkan OPD terkait,” tuturnya.

Pengurus Baznas Pusat, Kolonel CAJ (Purn) Nur Chamdani, yang hadir di acara peresmian BMD Tulungagung mengatakan kehadiran BMD guna meningkatkan ekonomi masyarakat. “Ini ekonomi syariah. Masyarakat jangan sampai terjebak rentenir dan pinjaman online (pinjol),” katanya.

BMD Tulungagung hadir, tandas dia, untuk menjawab mereka yang membutuhkan. “Karena BMD pinjaman tanpa bunga dan bentuknya bergulir.” ucapnya.

Berita Terkait :  Anwar Sanusi: Pemerintah Miliki Regulasi Membangun Sistem Informasi Pasar Kerja

Sebelumnya, Plt Ketua Baznas Tulungagung, Abdul Wachid, menyatakan BMD bertujuan membantu permodalan usaha mikro tanpa jaminan, bunga dan bahkan tanpa biaya administrasi.

“Saat ini yang sudah mengajukan pinjaman di BMD sekitar 130 pengusaha mikro dengan dana yang dikucurkan sekitar Rp 200 juta. Kami menyediakan pinjaman maksimal Rp 3 juta bagi setiap pengusaha mikro,” ucapnya.

Dia mengakui jika masih ada sekitar 500 pengusaha mikro yang antre untuk pinjam di BMD Tulungagung. Meskipun BMD Tulungagung baru diresmikan.

“Ke depan kami ingin mengembangkan BMD dengan mendirikan Microfinance Institut. Ini sebagai pusat kajian pemberdayaan dan peningkatan usaha mikro. Kami nanti rencananya akan bekerjasama dengan OPD Pemkab Tulungagung dan kampus-kampus. Paling tidak pertengahan tahun depan sudah terealisasi,” pungkasnya. (wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img