30 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Batik Lurik Bhumi Ngrowo Jadi Seragam ASN Pemkab Tulungagung

Pemkab Tulungagung, Bhirawa.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, melaunching Batik Lurik Bumi Ngrowo dalam gelaran Ekrafaganza Exotica Tulungagung Carnival 2024 di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Sabtu (21/9). Batik khas Tulungagung ini akan menjadi seragam ASN Pemkab Tulungagung.

“Ini yang istimewa di acara Ekrafaganza Exotica Tulungagung Carnival tahun 2024, kami melaunching batik khas Tulungagung, Batik Lurik Bhumi Ngrowo,” ujar Pj Bupati Heru Suseno di sela gelaran Ekrafaganza Exotica Tulungagung Carnival 2024.

Menurut dia, batik khas Kota Marmer itu akan menjadi seragam ASN Pemkab Tulungagung setelah sebelumnya sempat diperkenalkan di acara East Jawa Fashion Harmony VI 2024 di Pantai Midodaren Tulungagung belum lama ini. “ASN Pemkab Tulungagung akan mengenakan seragam Batik Lurik Bhumi Ngrowo mulai bulan depan. Bulan Oktober,” sambungnya.

Pj Bupati Heru Suseno juga menyebut batik khas Tulungagung itu juga akan menjadi seragam instansi vertikal dan swasta yang berada di wilayah Tulungagung. Selain juga siswa sekolah.

“Tetapi untuk siswa sekolah tidak harus dimulai bulan Oktober 2024. Bertahap. Meski sudah ada sekolah yang memesan batik itu untuk seragam siswanya,” paparnya.

Batik Lurik Bhumi Ngrowo sebagai seragam ASN Pemkab Tulungagung, tandas Pj Bupati Heru Suseno sudah pula diterbitkan peraturan bupati (perbup)-nya. Yakni Perbup Tulungagung Nomor 17 Tahun 2024.

Selanjutnya, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim ini mengatakan jika pembelian Batik Lurik Bhumi Ngrowo dapat dilakukan di Deskranasda Tulungagung. “Pembelian di Deskranasda untuk memanfaatkan dan menggerakkan UMKM. Disamping juga untuk menjaga kualitas dari pengrajinnya,” tuturnya.

Berita Terkait :  Graha Malang Indah, Rumah Bersubsidi di Kota Malang

Soal jadwal pengenaan seragam pakaian batik khas Tulungagung tersebut, Pj Bupati Heru Suseno menyatakan dikenakakan setiap bulan sekali. Hari Kamis minggu pertama. “Jadi dikenakan oleh ASN sebulan sekali setiap Kamis minggu pertama,” terangnya.

Batik Lurik Bhumi Ngrowo mengambil inspirasi dari wilayah Tulungagung yang dahulu kala berupa rawa-rawa. Motif batiknya berupa banyu mili (air mengalir) berjumlah jajar sembilan lekukan, yang melambangkan aliran air yang terus mengalir menghadirkan kebaruan dan kejernihan. Sedang angka sembilan merupakan angka terakhir yang menyimbolkan penyelesaian dan memiliki nilai tertinggi, juga mewakili puncak pengalaman dan kebijaksanaan.

Jajar sembilan alur garis motif juga menyimbolkan banyaknya desa (thani) yang mendapat penghargaan sima (pardikan/keistimewaan) oleh Raja Kertajaya yang tertulis dalam Prasasti Lawadan. Raja Daha terakhir tersebut membuat Prasasti Lawadan pada tanggal 18 November 1205 M. (wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img