Bojonegoro, Bhirawa
Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Bojonegoro menetapkan Basuki sebagai ketua terpilih periode 2025-2030.
Keputusan itu diambil secara aklamasi oleh seluruh peserta Musdalub yang digelar pada Minggu, 28 September 2025, sebagai bentuk penyelamatan organisasi.
Penetapan ini dilakukan menyusul adanya mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan ketua sebelumnya, Parno Suwanto, yang dinilai gagal menjaga komunikasi dan koordinasi internal.
Minimnya komunikasi tersebut disebut menjadi penghambat jalannya roda organisasi, hingga memunculkan keresahan di kalangan pengurus dan anggota.
Salah satu pengurus PPDI Bojonegoro menyampaikan bahwa keputusan aklamasi adalah hasil dari suara bulat forum.
“Keputusan aklamasi ini merupakan suara bulat dari peserta Musdalub demi keberlangsungan organisasi ke depan,” ungkapnya usai forum berlangsung.
Parno Suwanto sendiri sebelumnya menjabat sebagai ketua PPDI Bojonegoro untuk periode 2023-2027, menggantikan Sujoko melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW). Namun kepemimpinannya dianggap tidak efektif dalam membangun sinergi di internal organisasi.
Dalam sambutannya usai terpilih, Basuki menyampaikan komitmennya untuk membangun soliditas di tubuh PPDI Bojonegoro. Ia menegaskan pentingnya komunikasi yang terbuka dan kolaboratif antar pengurus.
“Kami akan memperkuat komunikasi dan kebersamaan, sebab tanpa itu organisasi tidak bisa berjalan maksimal,” tegas Basuki.
Musdalub kali ini diharapkan menjadi momentum baru bagi PPDI Bojonegoro untuk memperkuat perjuangan aspirasi perangkat desa serta menjalin sinergi yang lebih erat dengan pemerintah daerah.
Para peserta forum optimistis, di bawah kepemimpinan Basuki, PPDI Bojonegoro akan semakin solid dan responsif terhadap kebutuhan anggotanya. [bas.dre]